- Timnas Indonesia
Top 3 SEA Games 2025: Respons Arya Sinulingga Tuai Hujatan, Emas Bersejarah Masniari Wolf, dan Hokky Caraka Dipuji Media Vietnam
tvOnenews.com - SEA Games 2025 menghadirkan cerita kontras bagi Indonesia.
Dari kekecewaan Timnas Indonesia U-22 yang gagal melaju ke semifinal meski menang di laga terakhir, lalu kisah gemilang Masniari Wolf yang kembali mengibarkan Merah Putih lewat hattrick emas renang.
Di sisi lain, sorotan tajam media Vietnam justru mengakui satu nama di lini depan Garuda Muda ialah Hokky Caraka.
Berikut rangkuman tiga cerita utama Indonesia di SEA Games 2025 yang sayang untuk dilewati:
1. Menang tapi Tersingkir, Respons Arya Sinulingga soal Timnas Indonesia Jadi Sorotan
- instagram arya sinulingga
Langkah Timnas Indonesia U-22 di SEA Games 2025 harus terhenti secara menyakitkan.
Kemenangan 3-1 atas Myanmar pada laga terakhir fase grup tak cukup menyelamatkan Garuda Muda dari kegagalan lolos ke semifinal.
Indonesia finis sebagai runner-up grup dengan poin dan selisih gol yang sama seperti Malaysia, namun kalah dalam produktivitas gol.
Ironisnya, status sebagai juara bertahan justru membuat hasil ini terasa semakin pahit di mata publik.
Kekecewaan pun mengarah ke PSSI. Anggota Exco PSSI, Arya Sinulingga, ikut disorot setelah memberikan pernyataan singkat yang mengejutkan publik.
Melalui media sosial, Arya menegaskan dirinya tidak memahami urusan teknis Timnas U-22 di SEA Games dan meminta publik bertanya kepada pihak yang lebih mengerti.
“Minta maaf, urusan Timnas sepakbola Putra untuk SEA Games saya tidak mengerti (Silakan tanya yang mengerti),” tulis Arya Sinulingga.
Pernyataan tersebut memicu beragam reaksi karena dinilai tidak mencerminkan tanggung jawab federasi di tengah kegagalan tim mempertahankan peluang medali.
2. Kisah Masniari Wolf, Hattrick Emas yang Mengharumkan Indonesia
- Akuatik Indonesia
Di tengah kekecewaan cabang sepak bola, kabar membanggakan datang dari arena renang.
Masniari Wolf kembali mencuri perhatian setelah meraih emas nomor 50 meter gaya punggung putri di SEA Games 2025 Thailand.
Catatan waktu 28,80 detik memastikan Masniari mencetak hattrick emas SEA Games secara beruntun setelah sebelumnya berjaya di Vietnam 2021 dan Kamboja 2023.
Prestasi ini mengukuhkannya sebagai salah satu atlet renang putri terbaik Asia Tenggara.
Perenang berdarah Batak–Jerman itu mengakui sempat gugup jelang lomba, namun mampu mengendalikan tekanan. Konsistensi dan mental juaranya kembali terbukti, sekaligus menjadikannya tumpuan Indonesia menuju target yang lebih besar.
Usai SEA Games, Masniari langsung mengalihkan fokus ke Asian Games 2026 dan Olimpiade Los Angeles 2028.
Dengan usia yang masih 20 tahun, ia kini menjadi salah satu aset paling berharga bagi masa depan renang Indonesia.
3. Bukan Jens Raven atau Mauro Zijlstra, Hokky Caraka yang Diakui Media Vietnam
- tvonenews.com - Taufik Hidayat
Kegagalan Timnas U-22 juga tak lepas dari sorotan tajam media Vietnam.
Media Soha secara terbuka menyebut permainan Indonesia tidak bertanggung jawab dan pantas tersingkir.
Namun di balik kritik pedas itu, muncul satu pengakuan menarik.
Media Vietnam menilai Hokky Caraka sebagai striker Indonesia yang paling merepotkan Myanmar, bahkan dibanding Jens Raven atau Mauro Zijlstra.
Meski tak mencetak gol, kehadiran Hokky di babak kedua disebut mengubah dinamika permainan.
"Babak kedua menyaksikan Hokky Caraka memperkuat serangan. Meskipun striker itu tidak mencetak gol seperti Raven, kehadirannya menciptakan lebih banyak ruang bagi rekan-rekan setimnya," tulis Soha.
Pertahanan Myanmar dipaksa mengerahkan dua pemain untuk menjaganya setiap kali ia menguasai bola, membuka ruang bagi rekan-rekannya.
Situasi tersebut berujung pada dua gol Jens Raven di menit-menit akhir. Komentator Vietnam bahkan mempertanyakan keputusan pelatih Indra Sjafri yang tidak langsung menurunkan Hokky sejak awal laga.
"Melihat perkembangan di babak kedua, sangat sulit untuk memahami performa pelatih Indra. Karena di babak pertama, kita melihat Rafael Struick dan banyak pemain lain, dari gelandang hingga penyerang, bermain cukup buruk dan lesu," kata pengamat sepak bola Vietnam Tuan Anh, dilansir Soha. (asl)