- Instagram.com/indonesian_volleyball
Electric PLN Mundur dari Livoli Divisi Utama 2025, Terancam Dihukum Berat?
Jakarta, tvOnenews.com - Tim voli putri, Electric PLN resmi mundur dari Livoli Divisi Utama 2025, dan bisa terancam mendapatkan hukuman berat.
Livoli Divisi Utama 2025 akan segera bergulir di dalam empat fase tiga kota berbeda, yakni Tangerang, Bojonegoro dan Magetan, Jawa Timur.
Nantinya babak reguler pertama untuk putri (Pool EE) digelar pada 3-8 September dan putra (Pool A) pada 9-14 September di GOR Nambo Jaya, Tangerang.
Kemudian babak reguler kedua untuk sektor putri (Pool DD) digelar pada 17-22 September dan putra (Pool B) pada 23-28 September di GOR Utama Bojonegoro, Jawa Timur.
Sedangkan babak final four dan grand final digelar pada 10-16 Oktober dan 18-19 Oktober di GOR Ki Mageti, Magetan, Jawa Timur.
Namun terdapat perubahan daftar peserta, di mana Electric PLN dinyatakan mengundurkan diri di Livoli Divisi Utama 2025.
Electric PLN sebelumnya berada di Pool EE, bersama Jakarta TNI AL Putri, Surabaya Bank Jatim, Rajawali O2C Ciparay, Mitra Bank Jateng Grobogan, dan Kharisma Premium Bandung.
Namun media sosial Moji Sport mengumumkan Electric PLN tak akan mengikuti kompetisi voli bergengsi ini, karena hingga batas penyetoran nama pemain tidak ada yang dikirimkan oleh pihak tim.
"Electric PLN dipastikan mundur dari Livoli Divisi Utama 2025 setelah tak mendaftarkan pemain sesuai jadwal. Hingga kini belum ada keterangan resmi, namun mereka berpotensi menerima sanksi seperti Popsivo Polwan musim lalu," tulis Moji Sports.
Hingga saat ini tidak ada kabar apakah akan ada tim pengganti atau tidak, namun yang pasti Pool EE hanya akan diikuti oleh lima tim saja.
"Pool EE Putri di GOR Nambo Jaya kini hanya diikuti lima klub, dengan dua tim teratas lolos ke final four dan dua tim terbawah turun ke Livoli Divisi 1 musim depan," tambah keterangan tersebut.
Sebelumnya Popsivo Polwan sempat melakukan hal yang sama pada musim lalu, dan kabarnya mendapatkan hukuman yakni didegradasi ke Livoli Divisi 1.
Selain itu Popsivo juga dikabarkan tak boleh mengikuti turnamen voli selama dua tahun. Hukuman ini bisa saja juga diberikan lepada Electric PLN.