- Istockphoto
Naik Kelas, Menpora Desak Padel Indonesia Punya Roadmap Olimpiade! SEA Games 2025 Jadi Pintu Masuknya?
“Nah ini kesempatan (bagi padel) belum masuk (unggulan), kita bocorkan saja kan belum masuk padel,” ujarnya. Meski begitu, ia optimistis bahwa padel berpeluang tampil di ajang besar seperti Asian Games dan bahkan Olimpiade, asalkan memiliki roadmap kuat.
Ketua Umum PBPI, Galih Dimuntur Kartasasmita, menyatakan komitmennya untuk membangun organisasi padel nasional dengan lebih terstruktur.
Sejak dikukuhkan pada Januari 2025, PBPI telah melaksanakan berbagai program seperti sirkuit nasional di DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Timur, dan Bali, menggelar dua kejuaraan internasional, serta mengirim atlet ke FIP Asia Cup 2025 di Doha, Qatar.
Pada ajang tersebut, Tim Nasional Padel Putri Indonesia berhasil membawa pulang medali perunggu, sebuah pencapaian berharga bagi olahraga yang masih sangat muda di tanah air.
“Kami ingin terus memberikan yang terbaik dan berprestasi untuk Indonesia,” kata Galih.
Para atlet padel Indonesia juga kini semakin diperhitungkan. Beberapa nama yang menonjol antara lain Zar Lasahido yang menjadi peringkat satu nasional dan pernah mencapai perempat final FIP Bronze Thailand Koh Samui 2025.
Singgih Suselo yang menembus FIP World Rankings. I Putu Anandana Adi Guna serta Erwan Wiyono yang konsisten berada di puncak ranking nasional putra; hingga Eskar Revilla yang aktif mengapresiasi perkembangan padel Indonesia.
Di sektor putri, ada Novela Rezha sebagai ranking satu nasional, serta Beatrice Gumulya dan Jessy Rompies yang juga mencatat posisi tinggi di tingkat nasional.
Selain itu, tim nasional padel baik putra maupun putri telah tampil di Asia Championship Padel Cup 2025 di Doha. Tim putra sukses menembus perempat final, menunjukkan bahwa potensi Indonesia di level Asia semakin kuat dan layak mendapat dukungan lebih besar menuju SEA Games 2025.
Erick Thohir menegaskan bahwa pemerintah siap mendukung cabang olahraga yang tampil di multievent seperti SEA Games dan Asian Games.
Namun pembinaan cabang yang tidak masuk dalam multievent harus sepenuhnya menjadi tanggung jawab federasi.
“Olimpiade sebagai tujuan utama, SEA Games dan Asian Games sebagai sasaran antara. Itu pattern-nya,” ujarnya. Ia juga menekankan bahwa Padel dan tenis kini berada dalam ruang kompetitif yang sama.