- Pexels/ANTONI SHKRABA production
Teks Khutbah Jumat 19 Desember 2025 Terbaru: Perceraian Kian Mengkhawatirkan, Iman dan Komitmen Jadi Kunci Keutuhan Keluarga
tvOnenews.com -Akhir-akhir ini kabar perceraian semakin sering terdengar. Baik yang terjadi di sekitar kita, maupun yang ramai di media sosial, melibatkan artis dan tokoh publik.
Fenomena ini menjadi keprihatinan bersama, karena rumah tangga sejatinya adalah tempat berteduh, bukan medan pertengkaran.
Islam memandang pernikahan sebagai ikatan suci yang harus dijaga dengan iman dan komitmen.
Oleh karena itu, khutbah Jumat kali ini mengajak kita semua untuk kembali menguatkan rumah tangga sesuai tuntunan Al-Quran.
Khutbah Pertama
فَأَمْسِكُوهُنَّ أَوْ سَرِّحُوهُنَّ مَعْرُوفًا؛ أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلهَ إِلَّا اللهُ الَّذِي كَانَ عَلَيْنَا رَقِيْبًا، وَ أَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا رَسُوْلُ اللهِ لِيَكُوْنَ عَلَى النَّاسِ شَهِيْدًا. اللهُمَّ صَلِّ وَ سَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ أَخْبَرَ بِأَنَّ الطَّلَاقَ أَبْغَضُ حَلَالًا، وَ عَلَى آلِهِ وَ أَصْحَابِهِ مَنْ تَبِعَهُ حَتَّى الجَنَّةِ أَحْسَنُ أَمَلًا. أمَّا بَعْدُ. فَيَا عِبَادَ اللهِ أُصِيْكُمْ وَ إِيَّايَ بِتَقْوَى اللهِ فَقَدْ فَازَ المُتَّقُوْنَ. قَالَ اللهُ تَعَالَى فِي قُرْآنِهِ الكَرِيْمِ: أَعُوْذُ بَاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ، بِسْمَ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْمِ، …. ٱلطَّلَٰقُ مَرَّتَانِۖ فَإِمۡسَاكُۢ بِمَعۡرُوفٍ أَوۡ تَسۡرِيحُۢ بِإِحۡسَٰنٖۗ وَلَا يَحِلُّ لَكُمۡ أَن تَأۡخُذُواْ مِمَّآ ءَاتَيۡتُمُوهُنَّ شَيۡءٍ إِلَّآ أَن يَخَافَآ أَلَّا يُقِيمَا حُدُودَ ٱللَّهِۖ ….
Hadirin jamaah Jumat yang dirahmati Allah SWT,
Marilah kita tingkatkan ketakwaan kepada Allah SWT dengan menjalankan segala perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya. Shalawat dan salam semoga tercurah kepada Nabi Muhammad SAW, teladan terbaik dalam membina rumah tangga.
Jamaah yang dimuliakan Allah,
Allah SWT menjelaskan tujuan pernikahan dalam firman-Nya:
وَمِنْ اٰيٰتِهٖٓ اَنْ خَلَقَ لَكُمْ مِّنْ اَنْفُسِكُمْ اَزْوَاجًا لِّتَسْكُنُوْٓا اِلَيْهَا وَجَعَلَ بَيْنَكُمْ مَّوَدَّةً وَّرَحْمَةً ۗاِنَّ فِيْ ذٰلِكَ لَاٰيٰتٍ لِّقَوْمٍ يَّتَفَكَّرُوْنَ
Artinya: "Di antara tanda-tanda (kebesaran)-Nya ialah bahwa Dia menciptakan pasangan-pasangan untukmu dari (jenis) dirimu sendiri agar kamu merasa tenteram kepadanya. Dia menjadikan di antaramu rasa cinta dan kasih sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi kaum yang berpikir." (QS. Ar-Rūm [30]:21)
Ayat ini menegaskan bahwa rumah tangga dibangun atas dasar ketenteraman, cinta, dan kasih sayang, bukan kemarahan dan ego.
Namun, realitas hari ini menunjukkan banyak rumah tangga goyah. Ketika masalah datang, sebagian pasangan mudah memilih perceraian. Padahal Allah SWT mengingatkan bahwa pernikahan adalah perjanjian yang kuat. Sebagaimana firman-Nya:
“…Dan mereka telah mengambil dari kamu perjanjian yang kuat (mitsaqan ghalizha).” (QS. An-Nisa: 21)
Jamaah Jumat yang berbahagia,
Islam juga memerintahkan agar suami dan istri saling memperlakukan dengan cara yang baik. Allah SWT berfirman:
“Pergaulilah mereka dengan cara yang patut. ” (QS. An-Nisa: 19)
Ayat ini mengajarkan pentingnya akhlak, kesabaran, dan komunikasi dalam rumah tangga. Iman yang kuat akan melahirkan komitmen untuk bertahan, saling memaafkan, dan memperbaiki diri, bukan saling menyalahkan.
Marilah kita jaga kehormatan rumah tangga, menahan lisan dari ucapan yang melukai, serta menjauhkan masalah keluarga dari konsumsi publik.
Khutbah Kedua
Jamaah Jumat yang dirahmati Allah SWT,
Kembali saya berwasiat agar kita semua senantiasa bertakwa kepada Allah SWT.
Apabila terjadi perselisihan dalam rumah tangga, Islam tidak menganjurkan tergesa-gesa bercerai, melainkan mencari jalan damai. Allah SWT berfirman:
وَاِنْ خِفْتُمْ شِقَاقَ بَيْنِهِمَا فَابْعَثُوْا حَكَمًا مِّنْ اَهْلِهٖ وَحَكَمًا مِّنْ اَهْلِهَا ۚ اِنْ يُّرِيْدَآ اِصْلَاحًا يُّوَفِّقِ اللّٰهُ بَيْنَهُمَا ۗ اِنَّ اللّٰهَ كَانَ عَلِيْمًا خَبِيْرًا
Artinya: "Jika kamu (para wali) khawatir terjadi persengketaan di antara keduanya, utuslah seorang juru damai dari keluarga laki-laki dan seorang juru damai dari keluarga perempuan. Jika keduanya bermaksud melakukan islah (perdamaian), niscaya Allah memberi taufik kepada keduanya. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Teliti." (QS. An-Nisā' [4]:35).
Ayat ini menunjukkan bahwa musyawarah dan mediasi adalah jalan yang lebih utama.
Jamaah yang dimuliakan Allah,
Mari kita perkuat rumah tangga dengan iman, shalat, doa, dan komitmen. Bagi yang belum menikah, persiapkan diri dengan ilmu dan tanggung jawab. Bagi yang telah berkeluarga, rawatlah amanah ini dengan sabar dan keikhlasan.
Marilah kita tutup khutbah ini dengan doa:
رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ اَزْوَاجِنَا وَذُرِّيّٰتِنَا قُرَّةَ اَعْيُنٍ وَّاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِيْنَ اِمَامًا
Rabbana hab lana min azwajina wa dzurriyyatina qurrata a’yun, waj‘alna lil muttaqina imama.
Artinya:“Wahai Tuhan kami, anugerahkanlah kepada kami penyejuk mata dari pasangan dan keturunan kami serta jadikanlah kami sebagai pemimpin bagi orang-orang yang bertakwa.” (QS. Al-Furqan: 74)
Sesungguhnya Allah menyuruh berlaku adil dan berbuat kebajikan serta melarang perbuatan keji dan mungkar. Maka ingatlah Allah, niscaya Dia akan mengingat kalian.
Amin ya Rabbal ‘alamin.
(gwn)
Sumber: NU Online, Quran Kemenag, firanda.com