- freepik
Usaha Maksimal, Tawakal Total: Inilah Hamba yang Dicintai Allah
tvOnenews.com - Dua hal penting yang menjadi fondasi dalam menjalani kehidupan menurut Islam adalah ikhtiar (usaha) dan doa (permohonan kepada Allah). Keduanya saling melengkapi dan tak boleh dipisahkan.
Ikhtiar berasal dari bahasa Arab ikhtāra yang berarti memilih atau berusaha. Dalam konteks keislaman, ikhtiar berarti berusaha secara maksimal dengan akal, tenaga, dan sumber daya yang dimiliki untuk mencapai tujuan hidup yang baik dan diridai Allah SWT.
Sebab, Islam tidak mengajarkan umatnya untuk berpangku tangan atau menyerah pada keadaan. Bahkan Nabi Muhammad SAW bersabda:
“Berusahalah untuk hal-hal yang bermanfaat bagimu, mintalah pertolongan kepada Allah, dan janganlah kamu lemah.” (HR. Muslim)
Ikhtiar atau usaha mencerminkan tanggung jawab manusia sebagai khalifah di bumi. Misalnya, seorang pelajar yang ingin sukses harus belajar giat, bukan hanya berharap nilai bagus datang dari langit.
Contoh lain seorang pedagang pun wajib mengelola usahanya dengan jujur dan cerdas, bukan hanya berharap laris tanpa upaya.
Namun Ustaz Khalid Basalamah mengingatkan kepada seluruh Muslim bahwa Allah SAW tidak hanya melihat apa yang kita lakukan, tapi juga bagaimana kita melakukannya.
"Semakin sungguh-sungguh kita dalam beramal, semakin besar pula nilainya di sisi Allah SWT," ujar Ustaz Khalid Basalamah, dikutip dari unggahan di Instagram miliknya.
Ustaz Khalid kemudian memberikan contoh antara orang yang shalag tepat waktu dan yang asal shalat.
"Contohnya, dua orang sama-sama shalat tepat waktu dan di shaf pertama. Tapi pahala mereka bisa berbeda. Kenapa? Karena yang satu shalatnya biasa saja, asal selesai," ujarnya.
"Sementara yang satunya lagi benar-benar berusaha khusyuk, menjaga adab, dan menghadirkan hati," lanjutnya.
Allah SWT berfirman:
اِنَّ اللّٰهَ يُحِبُّ الَّذِيْنَ يُقَاتِلُوْنَ فِيْ سَبِيْلِهٖ صَفًّا كَاَنَّهُمْ بُنْيَانٌ مَّرْصُوْصٌ
“Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang berperang di jalan-Nya dalam satu barisan, seakan-akan mereka suatu bangunan yang tersusun kukuh.” (QS As Saff: 4)