- Instagram Oratmangoen
Datang dari Negara Maju, Pemain Timnas yang Tawadhu ini Ungkap Ada 2 hal Buatnya Syok dan Kurang Nyaman di Jakarta
Jakarta, tvOnenews.com- Ragnar Oratmangoen merupakan Pemain Timnas Indonesia kelahiran Oss, Belanda pada 21 Januari 1998.
Ia hadir sebagai pemain diaspora atau naturalisasi, yang memiliki darah Indonesia dari kakek dari ayahnya yang lahir di Larat, Maluku, 3 November 1925 silam.
- Instagram Oratmangoen
Pada awal kedatangannya, Ragnar disapa Wak Haji ini melakukan adaptasi. Seperti, suhu dan situasi sehari-harinya di Indonesia.
Ternyata dia pernah ungkap ada 2 hal yang buatnya kaget sekaligus tak nyaman, waktu ia di Jakarta. Apa itu?.
2 Hal Tidak Disuka Ragnar Oratmangoen di Jakarta
Sehubungan dengan ini, dalam penjelasannya pemain mualaf ini merasa sulit untuk merasakan kehangatan matahari.
Tentunya ini mungkin berbeda dengan negara kelahirannya Belanda, yang mudah mendapatkan sinar matahari.
Terlebih disaat ia sedang berlatih dengan Tim. Mengutip dari obrolan Ragnar Oratmangoen bersama Mamat dalam Podcast YouTube Soccer77, beberapa waktu lalu.
Ternyata yang utama, yang setiap hari kita rasakan warga DKI Jakarta yaitu keruwetan lalu lintas, biasa kita sebut macet.
Saya sudah mendengar (paham) soal negara Indonesia," jawab Ragnar Oratmangoen, dikutip Sabtu (3/5/2025).
"Bagaimana soal Jakarta? apakah kamu suka?," tanya Mamat ke Wak Haji.
"Tidak," jawab Pemain naturalisasi itu sambil tertawa dan diikuti ketawa Mamat, ditimpa mamat sebagai host, karena "kemacetan ya pasti?," tanya mamat lagi.
"Iya itu salah satunya, tapi juga karena di sini susah untuk mendapatkan matahari. Rasanya hangat di sini kadang, tapi ketika latihan tidak ada, bahkan saat libur pun juga," jawab Ragnar.
- tvonenews.com - Taufik Hidayat
Sebagai tambahan, awalnya Wak Haji kerap diajak ke sebuah tempat ibadah, perjalanan itulah, membukakan jalan untuk Ragnar Oratmangoen semakin mengenal Agama Islam.
Pada akhirnya, Ragnar Oratmangoen yang akrab disapa Wak Haji itu, jatuh hati karena melihat ibadah shalat di Tempat tersebut.
Tempat yang asing bagi Ragnar Oratmangoen yaitu Masjid. Dalam perjalanannya, ia sering diajak oleh teman sepermainannya saat diusia remaja.