- Istimewa
Memangnya Shalat Berjamaah di Masjid itu Wajib? Ternyata Gus Baha Bilang Rasulullah SAW Anjurkan Shalat di Rumah, Kenapa?
tvOnenews.com - Laki-laki dianjurkan untuk melaksanakan shalat berjamaah di masjid karena hukumnya sunnah muakkad atau sunnah yang sangat dianjurkan.
Rasulullah SAW bersama sahabatnya selalu menjaga shalat berjamaah. Beliau menegaskan dalam salah satu haditsnya:
لَقَدْ هَمَمْتُ أَنْ آمُرَ فِتْيَتِي فَيَجْمَعُوا حُزَمًا مِنْ حَطَبٍ، ثُمَّ آتِيَ قَوْمًا يُصَلُّونَ فِي بُيُوتِهِمْ لَيْسَتْ بِهِمْ عِلَّةٌ فَأُحَرِّقَهَا عَلَيْهِمْ
Artinya: "Dan sungguh aku ingin menyuruh shalat segera ditegakkan. Lalu aku suruh seseorang mengimami orang-orang, lalu aku bersama laki-laki sambil membawa kayu bakar menuju ke orang yang tidak menghadiri shalat (berjamaah), kemudian aku bakar rumah-rumah mereka dengan api." (HR Muslim).
Hal ini menunjukan bahwa sebaik-baiknya shalat adalah shalat berjamaah. Meski begitu ada penjelasan yang menyebutkan lebih baik shalat di rumah.
Dalam sebuah hadits riwayat Bukhari, Nabi Muhammad SAW bersabda,
“Hendaknya kalian mengerjakan shalat di rumah-rumah kalian, karena sesungguhnya sebaik-baik shalat seseorang adalah di rumahnya, kecuali shalat maktubah,” (HR Bukhari no 5672 dan Muslim no 781).
Lantas, shalat apa saja yang baik dilakukan di rumah dan di masjid secara berjamaah?
Dalam satu kajiannya, KH Ahmad Bahauddin Nursalim atau Gus Baha mengungkapkan perihal shalat yang sebaiknya dikerjakan di rumah.
- Istimewa
Shalat Dianjurkan di Rumah
Rasulullah SAW pernah meminta kepada para sahabat untuk jangan menjadikan rumah seperti kuburan.
Lantas, Gus Baha mengumpamakan sikap seseorang yang selalu beribadah di masjid namun ketika pulang ke rumah justru marah ke istri karena tidak ada makanan.
"shalat sunnahnya di masjid, ba'diyahnya di masjid, pulang-pulang tanya makannya dimana, terus marah-marah karena makannya kurang disediakan," ungkap Gus Baha.
Gus Baha menyebut jika semua shalat dilakukan di masjid dan saat pulang ke rumah hanya tanya makan, dikhawatirkan hal ini akan berdampak pada anak.
Bisa jadi kelak memori anak akan mengingat sosok ayahnya saat pulang hanya mencari makanan dan marah-marah.
Hal ini akan berbeda saat ayahnya pulang dari masjid dan kembali melaksanakan shalat, baru meminta makan.
Sehingga pada kesimpulannya melaksanakan shalat berjamaah paling baik adalah di masjid. Sementara itu, lakukan shalat sunnah di rumah.
"Nabi awal bersabda bahwa semua tanah Allah hakekatnya masjid, apalagi ini rumah kita, anak kita biar menyaksikan saat kita sujud, saat kita baca Quran, saat kita ngaji," jelas Gus Baha.
"Makanya Nabi membahasakan jangan menjadikan rumahmu seperti kuburan. Apalagi ada pepatah ibu adalah madrasah pertama," terusnya.
Melakukan kegiatan di masjid sehingga terasa ramai memang hal yang baik, namun jangan sampai mematikan ibadah di rumah.
"Coba kalau kita ngajarin Quran di rumah, ya masjid tetap ada kegiatan, tapi jangan sampai mematikan rumah," tegasnya.
Gus Baha juga mengungkap bahwa Rasulullah SAW sering melakukan shalat di rumah dan disaksikan oleh Aisyah.
"Coba kenangannya Nabi kalau shalat malam itu di rumah apa di masjid? Di rumah, sehingga Aisyah punya kenangan,” kata Gus Baha.
Gus Baha menjelaskan Rasulullah SAW melaksanakan shalat tahajud di rumah sehingga Aisyah mengetahui amalan dan doa-doa yang diucapkan Nabi.
"Kenangan Aisyah sebagai istri itu doa-doa tahajjud, coba kalau Nabi shalat malamnya di masjid, Aisyah gak punya kenangan doa-doa shalat malam," pungkasnya. (adk/kmr)