- Tangkapan layar YouTube Adi Hidayat Official
Ustaz Adi Hidayat Ingatkan Jangan Pernah Shalat Isya di Jam ini, Meski Masih Ada Waktu Tersisa Hukumnya...
tvOnenews.com - Direktur Quantum Akhyar Institute, Ustaz Adi Hidayat menyampaikan waktu shalat Isya terjadi saat awan merah di ufuk sudah menghilang.
Secara umumnya, waktu shalat Isya berlangsung setelah waktu Maghrib selesai sebagai awal pelaksanaannya secara sah.
Jika merujuk dalam waktu umum di Indonesia, pelaksanaan shalat Isya ketika sudah menginjam jam 7 malam.
Kemudian, Ustaz Adi Hidayat mengingatkan bahwa, batas akhir waktu shalat Isya menjelang waktu Subuh tiba, dalam arti lainnya adalah sebelum fajar shadiq terbit.
Waktu pertengahan shalat Isya berlangsung setelah memasuki sepertiga malam. Artinya, bersamaan dengan pelaksanaan shalat Tahajud.
Namun, Ustaz Adi Hidayat (UAH) menegaskan ada satu waktu yang sebaiknya dilarang mengerjakan shalat Isya, meskipun masih masih dalam area pelaksanaannya.
Lantas, kapan waktu dilarang mengerjakan shalat Isya? Simak penjelasan UAH di bawah ini!
Waktu Larangan Shalat Isya
- Pexels
Dilansir tvOnenews.com dari channel YouTube Adi Hidayat Official, Senin (31/3/2025), UAH menguraikan waktu shalat Isya, termasuk di antaranya waktu yang menjadi larangannya.
Bagi UAH, waktu tersebut sebagai rahasia terbesar shalat Isya yang masih belum diketahui oleh kebanyakan orang mukmin.
Waktu larangan tersebut di antara batas akhir waktu pelaksanaan shalat Isya. Peringatan ini menjadi tanda agar tidak menunda ibadah wajibnya.
Ia memahami ada orang yang sengaja menunda shalat Isya, dengan dalih lelah setelah bekerja seharian penuh, sehingga harus tidur lebih awal demi memulihkan energinya.
"Tapi lebih baik prinsipnya tunaikan dari batas awal waktu sampai ke pertengahan waktu atau tengah malam," saran UAH.
Jika ada orang tetap bersikeras tidur lebih awal, UAH mengisyaratkan sebaiknya beristirahat saat baru memasuki waktu Isya.
Direktur Quantum Akhyar Institute itu mengarahkan tidur lebih awal agar bangun di pertengahan malam, misalnya jam 12 malam hingga jam 1 dini hari.
Tujuan UAH menyarankan hal tersebut agar shalat Isya berbarengan dengan pelaksanaan Tahajud. Ada amalan dan pahala berlipatganda jika keduanya dikerjakan pada satu waktu.
"Mau kita ambil jam 12 (pukul 00.00) atau kisaran sampai jam satu (pukul 01.00)," imbuhnya.
Menurut UAH, hal tersebut tidak masalah, asalkan jangan menyentuh waktu larangan yang satu ini. Mengapa dilarang? Allah SWT tidak menyukai hamba-Nya melaksanakan Isya di waktu tersebut.
UAH menuturkan bahwa, jam tersebut masih berada di area pelaksanaan shalat Isya, namun begitu tidak disukai oleh Allah SWT dan ditetapkan hukumnya makruh.
"Itu dipandang makruh sekali pun masih ada waktunya di situ," ucap dia.
Waktu larangan yang dimaksud ketika mendekati adzan Subuh tiba. UAH menegaskan hukumnya makruh jika shalat Isya di waktu sahar.
"Dianggap tidak disukai, bahkan makruh bagi orang yang sengaja mengakhirkan shalat Isya, sampai mendekat ke waktu sahar, 30 menit sebelum waktu Subuh," tegasnya.
Imbauan ini mengingatkan sekaligus menuntun umat Muslim lebih baik shalat di awal waktu. Semakin awal akan meraih pahala bertubi-tubi daripada telat.
Dikutip dari Quran Kemenag RI, dalil Al-Quran dari redaksi Surat Maryam Ayat 19 menunjukkan bahayanya menunda shalat secara sengaja, Allah SWT berfirman:
فَخَلَفَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ خَلْفٌ اَضَاعُوا الصَّلٰوةَ وَاتَّبَعُوا الشَّهَوٰتِ فَسَوْفَ يَلْقَوْنَ غَيًّا ۙ
Artinya: "Kemudian, datanglah setelah mereka pengganti (generasi baru) yang mengabaikan shalat dan mengikuti hawa nafsu. Mereka kelak akan tersesat." (QS. Maryam, 19:59)
(hap)