- iStockPhoto
Teks Khutbah Idul Fitri 2025 Singkat: Kembali ke Maksiat setelah Ramadhan Tanda Puasa Sia-sia
Tanda puasa yang diterima adalah adanya perubahan perilaku setelah Ramadhan. Jika setelah bulan suci kita kembali kepada kebiasaan buruk seperti meninggalkan shalat, berkata kasar, atau berbuat dosa, itu bisa menjadi indikasi bahwa puasa kita belum berbuah dengan baik.
Ma'asyiral muslimin rahimahumullah
Mengapa banyak sekali orang yang kembali ke maksiat setelah bulan Ramadhan berlalu, ibaratnya ibadah selama di bulan suci seakan-akan tidak berfungsi sama sekali.
Beberapa alasan mengapa seseorang mudah kembali ke maksiat setelah Ramadhan, antara lain:
1. Ibadah hanya sebatas rutinitas
Banyak yang menjalani ibadah di bulan Ramadhan hanya sebagai kebiasaan tahunan, bukan sebagai upaya perubahan diri.
2. Godaan hawa nafsu dan setan
Setelah Ramadhan, setan kembali dilepaskan dan hawa nafsu lebih mudah dikendalikan saat berpuasa.
3. Faktor lingkungan yang tidak mendukung
Jika seseorang kembali bergaul dengan lingkungan yang kurang baik, akan sulit untuk mempertahankan kebiasaan baik yang diperoleh di bulan suci.
4. Kurangnya pemahaman menjaga iman dan takwa kepada Allah SWT
Banyak yang menganggap bahwa Ramadhan adalah satu-satunya waktu untuk meningkatkan ibadah, padahal ketakwaan harus dijaga sepanjang tahun.
Keempat poin ini sebenarnya bisa menjadi alarm bagi kita, apabila mengetahui cara menjaga ketaatan setelah Ramadhan. Hal ini sangat berguna untuk terhindar dari perbuatan maksiat.
Ada beberapa cara paling mustajab agar tidak kembali ke maksiat setelah Ramadhan, antara lain:
1. Melanjutkan kebiasaan ibadah dari Ramadhan
Minimal kita tetap istiqamah menjalankan shalat malam, membaca Al-Quran, serta berpuasa sunnah, seperti puasa Syawal dan Senin-Kamis.
2. Mencari lingkungan yang baik dan bermanfaat
Berkumpul dengan orang-orang yang shalih dapat membantu menjaga semangat ibadah dan menghindari kebiasaan buruk.
3. Memperbanyak doa dan dzikir
Berdoa agar Allah SWT memberikan keistiqamahan dalam kebaikan dan selalu mengingat kematian sebagai motivasi untuk menjauhi dosa.
4. Merenungkan akibat maksiat
Menyadari bahwa setiap dosa akan mendapat balasan dan hanya ketakwaan yang akan menyelamatkan di akhirat kelak.
Jemaah shalat Id yang diberkahi Allah
Selesai sudah waktu kultum dalam menyampaikan teks khutbah Idul Fitri yang materinya begitu dahsyat menjadi pengingat kehidupan kita. Kembali ke maksiat setelah Ramadhan bisa menjadi tanda bahwa puasa kita belum berbuah dengan baik.