- Ilustrasi/Freepik
Ciri-Ciri Orang Fasik dalam Islam: Waspadai Sifat-Sifat Ini!
tvOnenews.com - Dalam ajaran Islam, istilah "fasik" merujuk pada seseorang yang menyimpang dari ketentuan agama, baik dalam keyakinan maupun perilakunya.
Kata "fasik" berasal dari bahasa Arab yang berarti "keluar" atau "menyimpang." Orang yang fasik adalah mereka yang mengetahui kebenaran tetapi melanggarnya dengan sengaja. Lantas, apa saja ciri-ciri orang fasik, bahayanya, dan bagaimana cara menghindari sifat ini?
Imam Al-Ghazali dalam karyanya, Kitab Mukasyafatul Qulub, menyebutkan fasik adalah orang yang berbuat durhaka, melanggar janji, serta keluar dari jalan hidayah, rahmat, dan ampunan-Nya, sebagaimana dilansir dari situs Universitas Islam Nusantara.
Imam Al-Ghazali kemudian membagi orang fasik dalam dua jenis.
والفاسق على نوعين فاسق كافر وفاسق فاجر
Artinya, “Orang fasik terbagi atas dua jenis: yaitu fasik kafir dan fasik,” (Imam Al-Ghazali, Kitab Mukasyafatul Qulub, [Beirut, Darul Kutub Al-Ilmiyyah: 2019 M/1440 H], halaman 27).
Fasik Kafir
Golongan pertama adalah fasik kafir dimana mereka tidak beriman kepada Allah dan Rasulullah SAW.
Mereka adalah orang yang keluar dari hidayah dan masuk ke dalam kesesatan atau keluar dari perintah Allah untuk beriman.
Fasik Fajir
Kemudian orang fasik kedua adalah fasik fajir, Mereka adalah mereka yang meminum khamar, mengonsumsi makanan yang diharamkan, berzina, mendurhakai perintah Allah lainnya, keluar dari jalan ibadah, masuk ke dalam kemaksiatan (Imam Al-Ghazali, 2019 M/1440 H: 27).
Meski memiliki kesamaan, kedua golongan fasik itu memiliki perbedaan mendasar.
Pengampunan Allah SWT atas dosa orang fasik kafir hanya dapat diberikan melalui dua kalimat syahadat dan pertobatan sebelum wafat.
Sementara pengampunan Allah SWT atas dosa orang fasik fajir dapat diberikan melalui pertobatan sebelum ia wafat.
Hal ini karena dosa dan kemaksiatan orang fasik fajir umumnya berasal dari dorongan nafsu syahwat.
Sedangkan kemaksiatan orang fasik kafir umumnya berasal dari kesombongan yang tidak dapat diharapkan pengampunan atasnya.
Imam Al-Ghazali menganjurkan kepada kita untuk bertobat sebelum wafat dengan harapan Allah SWT akan mendapatkan ampunan dari Allah SWT.