- Kolase Tim tvOnenews & Freepik
Mulai Sekarang Jangan Sekali-kali Shalat Dhuha seperti ini, Malah Penyebab Rezeki Semakin Sempit Pesan Gus Baha
"Kamu juga sudah punya rezeki sebelum (mengerjakan) Dhuha," tegasnya.
Untuk mencegah niat tersebut selalu muncul di dalam benak seseorang. Gus Baha mengarahkan tak perlu rajin mengerjakan shalat Dhuha.
Ibaratnya begini, seseorang yang jarang atau sekali-kali menunaikan Dhuha, bisa menuntunnya agar bisa khusyuk dan sesuai dengan tujuannya meraih ridho-Nya, tanpa embel-embel rezeki.
"Makanya kalau Dhuha itu jarang-jarang saja, buat pengingat kalau Anda itu berdoa kepada Allah SWT, paham ya!," pesan murid kesayangan Mbah Moen itu.
Mengapa Gus Baha menyatakan shalat Dhuha sudah keliru? Hal ini akan menyebabkan kesalahan besar dan mereka seolah-olah telah menyimpang dari syariat agama Islam.
"Jangan lantas memutar tauhid, faham ya?," ucapnya.
Ia membandingkan mengapa orang yang rajin shalat Dhuha hanya berharap ada keberkahan tidak selalu menjamin meraih rezeki ketimbang orang yang jarang ibadah tapi sangat sukses.
Niat seperti ini sama saja membuat Allah SWT belum merestui hajatnya, karena hanya mengharapkan rezeki. Setelah mendapat sesuai keinginannya akan meninggalkan sunnahnya.
"Ya sudah begitu, itu aturannya ulama, Anda tidak boleh bantah! Kualat kalau bantah saya. Kalau tidak setuju tidak apa-apa, misalnya tidak setuju tidak apa-apa. Sebab, Anda punya hak ijtihad," sebutnya.
"Tapi kalau Anda bantah saya itu ngaco, orang ilmunya masih latihan, bantah yang sudah tidak latihan," tukasnya.
Dikutip dari Rumaysho, hadis riwayat menafsirkan shalat Dhuha mendatangkan rezeki dari redaksi Nu'aim bin Hammar Al-Ghathafaniy yang disahihkan Syaikh Al-Albani dan Syaikh Syu-aib Al-Arnauth, Rasulullah SAW bersabda:
قَالَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ يَا ابْنَ آدَمَ لاَ تَعْجِزْ عَنْ أَرْبَعِ رَكَعَاتٍ مِنْ أَوَّلِ النَّهَارِ أَكْفِكَ آخِرَهُ
Artinya: "Allah Ta’ala berfirman: Wahai anak Adam, janganlah engkau tinggalkan empat raka’at shalat di awal siang (di waktu Dhuha). Maka itu akan mencukupimu di akhir siang." (HR. Ahmad No. 286, Abu Dawud No. 1289, At-Tirmidzi No. 475 & Ad Darimi No.1451)