news

Daerah

Bola

Sport

Gaya Hidup

Video

Tvone

Buya Yahya paparkan dampak shalat Taubat setelah berbuat maksiat ketika puasa Ramadhan.
Sumber :
  • Tangkapan Layar YouTube Al-Bahjah TV

Bermaksiat saat Puasa Ramadhan Langsung Shalat Taubat, Terampuni atau Tidak? Buya Yahya Jelaskan Dampaknya

KH Yahya Zainul Ma'arif alias Buya Yahya mengungkapkan efek dari shalat Taubat setelah tidak sadar melakukan perbuatan maksiat dalam kondisi puasa Ramadhan.
Jumat, 14 Februari 2025 - 15:31 WIB
Reporter:
Editor :

tvOnenews.com - Perbuatan maksiat di tengah menjalankan puasa Ramadhan adalah tindakan yang sangat rancu. Buya Yahya mengatakan hal-hal berbau kemaksiatan wajib dihindari umat Muslim.

Tatkala ada sebagian orang tidak sadar melakukan maksiat, apalagi dikerjakan saat puasa Ramadhan. Buya Yahya juga mendengar bahwa, mereka langsung segera mengerjakan shalat Taubat.

Pertanyaannya di sini, Buya Yahya mengatakan apakah shalat Taubat yang dilakukan bisa diterima atau tidak. Pasalnya, mereka berbuat maksiat tanpa sengaja ketika menunaikan puasa Ramadhan.

Lantas, apakah shalat Taubat diterima oleh Allah SWT setelah bermaksiat saat puasa Ramadhan? Buya Yahya menjelaskan hal ini sebagai berikut!

Dilansir tvOnenews.com dari kanal YouTube Al-Bahjah TV, Jumat (14/2/2025), menurut Buya Yahya, perihal shalat Taubat setelah melakukan maksiat, tidak menjadi masalah.

Ilustrasi berdoa setelah shalat Taubat akibat perbuatan maksiat saat puasa Ramadhan
Sumber :
  • iStockPhoto

 

Namun, Buya Yahya mengingatkan taubat yang dikerjakan selama diniatkan, harus disertai dengan ketulusan hatinya.

"Semisal jika dia sangat serius mengerjakan taubatnya menuju kepada Allah, orang yang serius bertaubat tadinya punya dosa seperti yang tidak melakukan dosa," ujar Buya Yahya.

"Tapi dengan catatan adalah serius untuk bertaubat, penyesalan dulu istilahnya," lanjut dia.

Pengasuh LPD Al Bahjah itu mengatakan jika taubat hanya dibuat main-main, apalagi tidak serius, maka hanya sia-sia.

Ia tidak mengerti mengapa taubat tidak disertakan dengan ketulusan hati, bahkan maksiatnya terjadi saat menjalankan ibadah puasa.

Sesungguhnya puasa adalah menahan hawa nafsu. Artinya, hal-hal kemaksiatan menjadi pantangan dan ujian terberat bagi umat Muslim.

"Makanya penyesalan harus dimunculkan dari hatinya, kemudian dirasakan oleh anggota tubuhnya, sehingga dia betul-betul itu (bertaubat). Jika mau mengerjakan kejahatan tersebut malah seakan-akan, seperti hal yang menakutkan buat dia," paparnya.

Lantas, bagaimana orang mukmin terlanjur berbuat maksiat?

Pendakwah karismatik usia 51 tahun itu mengimbau ketika berpuasa kemudian berbuat zina dan sebagainya, sangat dilarang mengumbar atau bercerita kepada orang lain.

Ia menambahkan sekali pun cerita itu mengarah kepada pasangan atau keluarga tercinta, tetap tidak boleh diumbar soal perbuatan maksiatnya.

Berita Terkait

1
2 Selanjutnya

Topik Terkait

Saksikan Juga

18:33
03:26
01:19
10:04
07:34
28:28

Viral