- unsplash/omar lopez
Gentle Parenting, Pola Asuh Penuh Kasih Sayang
Pola gentle parenting mendorong orang tua untuk untuk memahami bahwa apakah keinginan anak anda sesuai dengan usianya. Seorang anak tidak merengek karena hal tersebut seru, tetapi mereka tidak memiliki cara yang lebih baik untuk mengutarakan apa yang mereka inginkan.
Jelaskan juga hal-hal yang tidak dapat anda lakukan pada saat itu. Contohnya adalah ketika anak anda tantrum ingin membeli permen, anda dapat menjelaskan dengan cara “permen memang enak, maka dari itu, hanya dapat dibeli untuk hari khusus saja”.
Batasan
Jangan takut untuk menetapkan batasan untuk anak anda, tetapi ingatlah bahwa semakin sedikit aturan yang anda miliki, semakin mudah anda menemukannya untuk konsisten.
Pikirkan batasan sebagai aturan yang mengajari anak anda cara yang lebih baik dalam melakukan sesuatu. Misalnya anak diajarkan untuk tidur lebih awal daripada menonton film, sehingga dapat bangun tepat waktu dan bersiap ke sekolah tanpa terburu-buru.
Batasan akan membuat anak anda merasa lebih aman dan teratur. Mereka tahu apa yang diharapkan dari suatu kegiatan dan apa yang diharapkan dari kegiatan tersebut.
Penghargaan dan hukuman
Penghargaan dan hukuman bukanlah fokus dalam metode gentle parenting. Hal itu karena banyak kepercayaan bahwa sistem penghargaan dan hukuman dalam pola pengasuhan mengajarkan seorang anak untuk berperilaku dengan cara tertentu hanya untuk mendapatkan hadiah, atau menghindari konsekuensi yang tidak menyenangkan.
Gentle parenting bertujuan untuk memotivasi anak dari dalam, tidak mengajarkan anak untuk mendapatkan sesuatu karena hadiah.
Pro dari gentle parenting
Gentle parenting adalah pendekatan yang baru dinamai, jadi bukti yang didukung penelitian masih sangat langka. Namun, penelitian ini menunjukkan bahwa ikatan positif antara orang tua dan anak mengarah pada anak-anak yang bisa menjadi orang dewasa yang bahagia, mandiri, dan tangguh.
Berinteraksi dengan anak anda dengan lembut dapat membangun jutaan koneksi saraf di otak mereka. Interaksi positif secara terus-menerus ini dapat membentuk anak secara emosional dalam jangka panjang.
Penelitian juga menunjukkan bahwa imitasi adalah mekanisme pembelajaran yang penting, terutama untuk bayi dan balita. Upaya anda untuk mencontohkan empati, rasa hormat, dan pengertian akan mengajarkan keterampilan sosial positif anak anda di masa depan.