news

Daerah

Bola

Sport

Gaya Hidup

Video

Tvone

Subhanallah, Cerita Dokter Amputasi Santri yang Terjepit, Merangkak Masuk Reruntuhan Beton Ponpes Al-Khoziny.
Sumber :
  • Tangkapan layar tvOne

Kisah Heroik di Tengah Reruntuhan Ponpes Al Khoziny Sidoarjo, Dokter Lakukan Amputasi di Lokasi Demi Selamatkan Nyawa Santri

isah heroik mewarnai proses evakuasi di tengah reruntuhan bangunan tiga lantai Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny, Buduran, Sidoarjo, Jawa Timur. Seorang santri
Rabu, 8 Oktober 2025 - 16:28 WIB
Reporter:
Editor :

Sidoarjo, tvOnenews.com – Kisah heroik mewarnai proses evakuasi di tengah reruntuhan bangunan tiga lantai Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny, Buduran, Sidoarjo, Jawa Timur.

Seorang santri bernama Nur Ahmad berhasil diselamatkan setelah mengalami luka parah akibat tertimpa beton.

Proses penyelamatan berlangsung dramatik dan penuh ketegangan, ketika tim medis terpaksa melakukan amputasi langsung di lokasi kejadian dengan kondisi serba terbatas demi menyelamatkan nyawa korban.

Subhanallah, Cerita Dokter Amputasi Santri yang Terjepit, Merangkak Masuk Reruntuhan Beton Ponpes Al-Khoziny
Sumber :
  • Tangkapan layar tvOne

 

Peristiwa itu terjadi pada 3 Oktober 2025. Saat proses evakuasi berlangsung, tim medis RSUD Sidoarjo yang dipimpin oleh dr. Larona Hydravianto, spesialis ortopedi dan traumatologi, diterjunkan ke lokasi setelah mendapat laporan adanya korban yang tangannya terjepit beton tanpa celah.

“Waktu itu saya bersama dinas kesehatan. Saya lihat lengannya terjepit di siku, betonnya benar-benar menekan tanpa celah. Kami sadar satu-satunya jalan adalah amputasi di tempat,” ujar dr. Larona kepada tvOne, mengenang momen genting itu.

Dengan ruang gerak sangat sempit dan penerangan minim, tim medis harus berpacu dengan waktu.
Korban yang masih sadar terus merintih kesakitan hingga akhirnya diberikan bius lokal agar tak merasakan nyeri.

Operasi darurat itu berlangsung sekitar 20 menit, di bawah reruntuhan beton menggunakan alat bedah seadanya yang dibawa dari rumah sakit.

Begitu lengan korban berhasil dipotong, tubuhnya langsung ditarik keluar dan dilarikan ke RSUD Sidoarjo untuk perawatan lanjutan.

“Tantangan terbesar waktu itu bukan hanya kondisi pasien, tapi juga keselamatan kami. Reruntuhan bisa roboh lagi kapan saja. Tapi kami harus cepat dan tepat. Prinsipnya, quick in – quick out, cepat masuk, cepat keluar,” jelas dr. Larona.

Sebelum tindakan dilakukan, dr. Larona sempat menolak saran untuk segera amputasi menggunakan pisau seadanya.

Subhanallah, Cerita Dokter Amputasi Santri yang Terjepit, Merangkak Masuk Reruntuhan Beton Ponpes Al-Khoziny
Sumber :
  • Tangkapan layar tvOne

 

Ia memilih mundur sejenak dan memanggil tim bantuan tambahan dari rumah sakit.

Sekitar 30 menit kemudian, dokter anestesi dan perawat tambahan tiba membawa oksigen, alat bedah, dan obat-obatan.

Dengan peralatan itu, tindakan medis akhirnya bisa dilakukan dengan lebih aman dan terkendali.

“Kalau waktu itu kami paksakan dengan alat seadanya, risiko perdarahan bisa sangat tinggi. Karena itu saya putuskan mundur dulu, menunggu alat yang lebih lengkap. Nyawa pasien tetap prioritas,” tegasnya.

Usai menjalani tindakan penyelamatan ekstrem itu, kondisi Nur Ahmad kini berangsur membaik.
Meski kehilangan satu lengan, semangat hidupnya disebut sangat kuat.

“Hari-hari pertama memang sempat termenung, tapi sekarang sudah bisa tersenyum, bahkan berjalan ke kamar mandi sendiri. Mental dan spiritualnya luar biasa,” tutur dr. Larona.

Menurutnya, operasi penyelamatan di lokasi reruntuhan adalah tindakan berisiko tinggi yang menuntut keputusan cepat dan ketenangan luar biasa.

“Kita harus berpacu dengan waktu. Salah sedikit, nyawa pasien bisa melayang. Tapi kalau terlalu lama, kondisinya juga bisa memburuk,” ujarnya.

Aksi cepat dan keberanian tim medis RSUD Sidoarjo ini menuai banyak apresiasi.

Nama dr. Larona Hydravianto disebut sebagai salah satu contoh nyata dedikasi tenaga medis Indonesia yang tak hanya bekerja di ruang operasi steril, tetapi juga berjuang di tengah puing dan bahaya demi menyelamatkan satu nyawa manusia.

Berita Terkait

Topik Terkait

Saksikan Juga

01:02
02:56
15:03
10:35
06:54
01:00:11

Viral