Kejujuran Rizky Ridho saat Pertama Kali Melihat Shin Tae-yong di Timnas Indonesia: Sudah Tua tapi …

tvOnenews.com - Rizky Ridho, kapten Persija Jakarta dan pilar Timnas Indonesia, terus menunjukkan performa gemilang baik di klub maupun kualifikasi Piala Dunia 2026. 

Bek berusia 24 tahun ini menjadi sorotan tidak hanya karena aksi di lapangan, tetapi juga cerita polosnya tentang pertemuan pertama dengan Shin Tae-yong (STY), mantan pelatih Timnas Indonesia. 

Kisah itu menggambarkan awal mula perjalanan Rizky Ridho di tim nasional yang kini menempatkannya sebagai salah satu bek terbaik tanah air.

_{Rizky Ridho dan Shin Tae-yong. (Sumber: Instagram @rizkyridhoramadhani)}

Pada September 2025, ia dipanggil pelatih Timnas Indonesia, Patrick Kluivert, untuk laga uji coba melawan Chinese Taipei dan Lebanon. 

Duetnya dengan Jordi Amat tampil solid, memperkuat lini belakang Garuda, bahkan saat insiden kecil dengan pemain Lebanon di mana Ridho memilih tetap tenang, menunjukkan kedewasaannya.

Di level klub, Ridho tengah menjalani negosiasi perpanjangan kontrak dengan Persija hingga akhir September 2025. 

Pertemuan pertama mereka terjadi di pemusatan latihan (TC) di Cikarang, di mana STY memantau 60 pemain, termasuk Rizky Ridho. 

Dalam wawancara di kanal YouTube Sportcast77, Ridho dengan jujur mengenang kesan pertamanya melihat STY. 

"Saya seleski di Cikarang, ada 60 orang itu. Karena ikut TC, ada uang saku. Akhirnya saya tabung-tabunglah. Itu seleksinya seminggu. Mulai pengenalan dan game 11 lawan 11. Shin Tae-yong mantau di atas. Kalau dia gabut itu, ngetrap sendiri di tangga-tangga tribune stadion," kisah Ridho, sambil tertawa.

Ridho melanjutkan, "Saya habis bermain sengaja melihat ke atas dia sedang apa. Ternyata lari-lari saja sendiri di tribune. 'Ini orang kuat sekali, sudah tua juga,' saya bilang begitu."

Cerita ini menggambarkan kekaguman sekaligus kejujuran polos Ridho terhadap energi STY yang luar biasa meski usianya tak lagi muda. 

Setelah TC di Cikarang, Ridho dan beberapa pemain lain seperti Witan Sulaeman dan Elkan Baggott diterbangkan ke Thailand, lalu ke Kroasia untuk pemusatan latihan selama dua bulan. 

"Waktu di Thailand parah sekali, yang kira-kira lolos seleksi, enggak ikut lagi yang game 11 lawan 11. Kita latihan terpisah, sprint-sprint saja. Terus saya sok-sok ngejek pelatih fisik, 'coach masa ringan banget'. Akhirnya dia bilang, 'awas, i kill you in Thailand'," tambahnya, tertawa.