- KOVO
Inikah yang Bikin Megawati Hangestri Tak Mau Balik ke Korea? Air Mata Tumpah dan Bicara Jujur: Waktu itu aku…
"Sedih, tapi gak papa. Ya, gimana? Takdir. Aku juga awalnya kayak 'kenapa (ayah) harus meninggal duluan?'. Mangkanya sedihnya itu. Ya, mungkin lihatnya di dunia lain. Mungkin ayah ikut aku terus," ujarnya menahan tangis.
Megawati Hangestri masuk ke Red Sparks melalui sistem draft yang unik.
"Jadi, tujuh klub itu dikasih video semua pemain. Terus kita masuk draft. Kita gak datang ke Korea, kita lewat Zoom," jelasnya.
Nama Megawati akhirnya dipanggil Red Sparks, meski sebenarnya bukan klub yang ia impikan.
"Gak. Itu gak kepingin. Jadi, kita itu random dipilihnya," katanya jujur.
Deddy Corbuzier bahkan sempat menggoda: "Jadi yang untung Red Sparks-nya? (karena mendapat Megawati)"
Dengan rendah hati Megawati menjawab, "Ya gak sih, Om. Yang untung aku juga, kan. Sama-sama menguntungkan. Gak boleh kayak egois gitu, Om."
Pengalamannya di Korea memang penuh kenangan, tetapi luka kehilangan ayah membuat Megawati sulit untuk kembali.
Kini, Megawati Hangestri memilih Turki sebagai lembaran baru. Bersama Manisa BBSK, ia ingin membawa tim naik ke kasta tertinggi sekaligus membuktikan diri sebagai pevoli terbaik Indonesia di kancah internasional.
Keputusan untuk tidak kembali ke Korea bukanlah soal gaji atau tawaran teknis, melainkan luka hati yang belum sembuh.
Turki kini menjadi rumah barunya untuk melangkah dengan lebih tenang, membawa semangat dan doa dari sang ayah.
Perjalanan Megawati Hangestri dari Korea hingga ke Liga Voli Turki bersama Manisa BBSK adalah bukti keberanian sekaligus keteguhan hati.
Keputusan tidak kembali ke Korea bukanlah karena kekecewaan, melainkan karena kenangan mendalam dengan sang ayah yang tak tergantikan.
Kini, Megawati siap menorehkan sejarah baru di Turki, membuktikan bahwa semangat dan cinta seorang ayah akan selalu hidup di setiap langkahnya.
(anf)