news

Daerah

Bola

Sport

Gaya Hidup

Video

Tvone

Diplomat muda Kemlu RI, Arya Daru Pangayunan (39) tewas terbungkus lakban di kamar kos.
Sumber :
  • Kolase Tim tvOnenews

Terungkap Satu Persatu Misteri Kematian Diplomat Muda Arya Daru, Penerawangan Temukan Jejak ‘Orang Besar’: Ada…

Penerawangan Jeng Nimas bongkar misteri kematian diplomat muda Arya Daru, sebut ada jejak 'orang besar' dan rahasia tersembunyi dibalik hal ini. Seperti apa?
Kamis, 24 Juli 2025 - 11:32 WIB
Reporter:
Editor :

tvOnenews.com - Misteri yang menyelimuti kematian diplomat muda Kementerian Luar Negeri (Kemenlu), Arya Daru Pangayunan, mulai menampakkan titik terang.

Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) secara langsung mendatangi keluarga almarhum di Yogyakarta pada Minggu, 21 Juli 2025.

Kehadiran Kompolnas ini menjadi bagian dari upaya pendalaman terhadap kasus yang membuat publik bertanya-tanya.

Arya ditemukan dalam keadaan tak bernyawa di Gondia Guest House, kawasan Menteng, Jakarta Pusat.

Temuan jenazah itu pun memicu banyak spekulasi, mulai dari dugaan bunuh diri hingga kemungkinan adanya unsur pembunuhan.

Komisioner Kompolnas, Choirul Anam, menyampaikan bahwa pihaknya fokus mendalami kronologi dan latar belakang korban secara menyeluruh.

Menurutnya, penyusunan ulang struktur peristiwa menjadi kunci penting agar tidak hanya sekadar mencatat waktu, tetapi juga menggambarkan peristiwa dengan runtut dan jelas.

Namun di balik penyelidikan resmi yang dilakukan pihak berwenang, penerawangan supranatural juga ikut mencuri perhatian.

Ahli tarot dan peramal Jeng Nimas, ikut mengungkapkan prediksinya yang cukup mengejutkan melalui kanal YouTube pribadinya.

Dalam penerawangannya, Jeng Nimas menyebut adanya indikasi kuat bahwa Arya Daru tidak meninggal karena sebab alami atau bunuh diri.

"Kalau dari prediksi saya, dari diplomat muda ini memang ada yang berniat jahat kepadanya. Ada yang berusaha untuk membunuhnya," ungkap Jeng Nimas.

Lebih lanjut, ia mengaitkan motif kematian Arya dengan persoalan keuangan yang rumit.

Mulai dari kemungkinan keterlibatan dalam jaringan judi online, pencucian uang (money laundering), hingga korupsi tingkat tinggi.

Jeng Nimas juga mengungkap bahwa dari kartu-kartu tarot yang dibacanya, terlihat bahwa pihak kepolisian membutuhkan keberanian dan keteguhan dalam membongkar kasus ini.

Pasalnya, ia menduga kuat bahwa ada keterlibatan ‘orang besar’ dalam jaringan yang menyebabkan kematian Arya.

Bahkan, ia menyebut ada nomor telepon misterius yang berada di sekitar kos Arya yang patut dicurigai dan perlu dilacak lebih lanjut.

“Jadi ada yang lelah, ada yang capek menghadapi korban ini,” kata Jeng Nimas.

“Kalau kita kaitkan dengan prediksi saya yang dulu, memang ada kelelahan dari pihak yang memiliki posisi atau bos-bos, pejabat, atau pemilik bisnis haram. Mereka merasa terancam jika Arya Daru berbicara di publik atau memberikan kesaksian di pengadilan," terangnya.

Dari terawangannya, Jeng Nimas meyakini bahwa Arya mengetahui sebuah rahasia besar yang berhubungan dengan aliran dana mencurigakan.

Jika rahasia tersebut terbongkar, maka besar kemungkinan Arya bisa menjadi saksi kunci dalam pengadilan yang melibatkan tokoh-tokoh penting.

“Orang besarnya ini saat ini berusaha untuk membungkam dari korban ini, juga membungkam orang-orang lainnya yang sekiranya bisa membahayakan dirinya atau menghalangi bisnisnya yang melanggar hukum,” ujar Jeng Nimas.

Lebih lanjut, ia menegaskan bahwa hasil terawangannya konsisten: Arya dibunuh oleh pihak yang berkepentingan besar.

Kemungkinan melibatkan beberapa orang terdekat atau jaringan yang bisa mengatur skenario kematian tersebut.

Kematian Arya Daru memang masih diselimuti kabut tebal.

Semua pihak kini menanti hasil investigasi secara menyeluruh demi mengungkap tabir misteri di balik kematian Arya Daru.

Harapan publik pun menggantung pada kecepatan dan ketepatan aparat dalam menguak fakta sebenarnya, agar keadilan benar-benar bisa ditegakkan dan keluarga mendapatkan jawaban yang layak. (adk)

Berita Terkait

Topik Terkait

Saksikan Juga

05:05
01:59
02:45
02:14
01:33
04:47

Viral