- dok.tvOnenews.com/Taufik Hidayat
Media Vietnam Ejek Pemain Naturalisasi Indonesia, Sebut Patrick Kluivert harus Siapkan Babak Keempat yang...
Jakarta, tvOnenews.com- Jelang laga babak keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026, Timmas Indonesia semakin disorot oleh media asing.
Tentunya, tak terlepas dari progres Timnas Indonesia yang kian meningkat.
- dok.tvOnenews.com/Taufik Hidayat
Timnas Indonesia yang mampu menunjukkan perubahan, bisa melanjutkan laga sampai babak keempat Kualifikasi Piala Dunia 2024.
Salah satu media asing yang menyoroti, ialah Media Vietnam. Ia menyinggung adanya enam pemain Timnas Indonesia saat ini sedang tidak memiliki klub untuk dibela.
Pasalnya, akhir-akhir ini, para penggawa Skuad Garuda banyak yang meninggalkan klub asalnya.
Diketahui, ada enam pemain yang kini berstatus sebagai bebas agen.
Keenam pemain itu, adalah Shayne Pattynama, Nathan Tjoe-A-On, Rafael Struick, Jordi Amat, Justin Hubner, dan Thom Haye.
Sementara Rafael Struick, Thom, dan Jordi sudah melihat sedikit masa depannya. Diisukan mulai ada klub yang pepet.
Sebagaimana Timnas Indonesia akan bertarung di putaran keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia pada Oktober mendatang.
Dengan melihat para pemain naturalisasi tersebut, Media Vietnam menilai bisa melemahkan kekuatan yang dimiliki Pasukan Skuad Garuda.
Sebab besar kemungkinan pemain-pemain ini akan mengalami penurunan kebugaran, performa, dan feel terhadap si kulit bundar.
- X @timnasindonesia
"Situasi ini menimbulkan banyak kendala dalam proses persiapan tim," tulis Soha.
"Kurangnya dengan lingkungan bermain yang stabil memengaruhi performa, kebugaran, dan perasaan terhadap bola." sambung Soha.
"Stuasi ini, jadi faktor penting dalam perjalanan meraih tiket ke putaran final Piala Dunia bagi Indonesia," jelas laporan tersebut.
Melihat kondisi pemain-pemain, dirasa bisa menentukan nasib Indonesia di putaran keempat mendatang.
Sehingga Patrick Kluivert dan pihak PSSI dianggap harus memikirkan hal ini, karena tak hanya membawa masalah pribadi bagi sang pemain.
"Tekanan semakin meningkat ketika AFC mengubah keputusannya dari menggelar putaran keempat di tempat netral menjadi menyerahkan penyelenggaraan kepada Qatar dan Arab Saudi, calon rival Indonesia."