- FA Malaysia & tvOnenews/Taufik Hidayat
Bukan Timnas Indonesia, Orang Penting di Timnas Malaysia Sebut Harimau Malaya Layak Melawan Tim Kuat Seperti Korea Selatan, Jepang atau...
tvOnenews.com - Setelah gagal melangkah ke putaran keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026, Timnas Malaysia mengambil langkah berbeda dari Indonesia dengan hanya ingin meladeni laga uji coba melawan tim-tim papan atas Asia.
Keputusan ini menuai sorotan, mengingat mereka baru saja menolak tawaran dari Indonesia untuk menggelar laga persahabatan pada FIFA Matchday September 2025.
Wakil Ketua Komite Kompetisi Federasi Sepak Bola Malaysia (FAM), Zainal Abidin Hassan, menjelaskan bahwa Malaysia kini berambisi menantang lawan sekelas Jepang, Korea Selatan, hingga negara kuat dari Asia Barat.
Langkah ini diklaim sebagai bagian dari strategi untuk mengukur sejauh mana kekuatan Timnas Malaysia saat ini.
“Saya rasa kita sedang menuju ke satu tahap di mana kita perlu berpikir untuk melawan tim seperti Korea Selatan, Jepang, atau tim asal Asia Barat,” ujar Zainal dalam pernyataannya yang dikutip dari Bharian.
“Dari situ kita bisa tahu sejauh mana kemampuan kita sebenarnya.”
- FA Malaysia
Pernyataan ini muncul tak lama setelah Timnas Malaysia menolak tawaran uji coba dari Indonesia.
Padahal, PSSI telah menyodorkan rencana pertandingan yang semestinya menjadi ajang rivalitas klasik antar dua negara bertetangga.
Pertandingan tersebut dijadwalkan berlangsung pada September 2025. Namun karena tidak tercapai kesepakatan antara kedua federasi, laga tersebut pun urung digelar.
Penolakan tersebut memantik pembahasan di kalangan publik Asia Tenggara, terutama karena Timnas Indonesia saat ini tengah menikmati lonjakan prestasi setelah memastikan satu tempat di ronde keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia.
Sementara itu, Malaysia tersingkir lebih awal meski sempat membuat gebrakan dengan kemenangan telak 4-0 atas Vietnam dalam laga pamungkas Grup D pada 10 Juni 2025.
Kemenangan atas Vietnam disebut sebagai buah dari proyek naturalisasi yang cukup agresif dilakukan Malaysia dalam dua tahun terakhir.
Langkah ini kerap disandingkan dengan strategi naturalisasi Indonesia yang terbukti efektif, terutama dalam memperkuat komposisi tim dengan pemain diaspora dari Belanda, Jerman, hingga Brasil.
- PSSI
Namun, berbeda dengan Indonesia yang langsung menantang laga-laga berat dalam kalender resmi FIFA demi meningkatkan ranking dan jam terbang, Malaysia justru berhati-hati dalam memilih lawan.