- Kolase tvOnenews.com/REUTERS/Tim tvOnenews.com - Taufik Hidayat
Timnas Indonesia Jadi 'Anak Tiri' Usai AFC Mendadak Ubah Aturan Round 4, Erick Thohir Geser Masa Depan Skuad Garuda ke Tangan Simon Tahamata, dan Media China Ucap Terima Kasih
Di luar dugaan, media China justru menyampaikan rasa syukur karena tim mereka tersingkir lebih awal dari Kualifikasi Piala Dunia 2026.
Dalam laporan Sohu, media Negeri Tirai Bambu itu menganggap kegagalan mereka justru jadi “berkah tersembunyi”.
- Kolase
“Sekarang tampaknya tidak masuk babak play-off adalah berkah tersembunyi. Jika lolos, itu akan menjadi ‘pukulan telak’ karena AFC sudah mainkan operasi kotak hitam,” tulis Sohu.
China menuding AFC telah melanggar janji karena sebelumnya disebut akan memilih tuan rumah berdasarkan poin tertinggi.
Namun nyatanya, Qatar dan Arab Saudi yang hanya mengoleksi 13 poin justru dipilih, mengalahkan Irak dan UEA yang punya 15 poin.
Mereka menilai keputusan itu jelas tidak adil dan sangat merugikan Timnas Indonesia.
“Enam tim bertarung untuk dua tiket, tapi dua di antaranya malah menjadi tuan rumah tanpa penjelasan. Bukankah ini semacam jaminan menang?” kritik media China.
Ironisnya, setelah sebelumnya berulang kali mengkritik Timnas Indonesia, kini media China justru mengucapkan “terima kasih” karena telah mengeliminasi mereka lebih awal.
Mereka menyadari bahwa jika ikut lolos ke round 4, bisa jadi mereka akan mengalami nasib yang lebih buruk di hadapan kekuatan “uang” dan pengaruh politik AFC.
“Daripada melamun soal Piala Dunia, lebih baik fokus bangun sistem pelatihan pemuda. Karena dalam permainan uang seperti ini, kami tidak punya petrodolar maupun kekuatan untuk jadi tuan rumah,” tulis Sohu dengan nada sinis.
Putaran keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 bukan sekadar pertandingan, tetapi juga medan ujian penuh intrik.
Timnas Indonesia tidak hanya harus menghadapi kekuatan teknis tim-tim Timur Tengah, tapi juga permainan regulasi dan kebijakan yang tidak selalu adil.
Di tengah semua itu, harapan baru muncul dari sosok Simon Tahamata yang ditugaskan membangun masa depan lewat pencarian bakat berkelanjutan.
Seperti kata Erick Thohir, “Ini bukan hanya untuk sekarang, tapi untuk masa depan sepak bola Indonesia.” (udn)