- Freepik
Tolong Mulai Sekarang Peka untuk Kesehatan Kewanitaan! Sebaiknya Lakukan Pap Smear agar Terhindar dari Penyakit Mematikan
tvOnenews.com - Pap smear merupakan salah satu pemeriksaan penting yang wajib diperhatikan demi menjaga kesehatan wanita.
Sayangnya, masih banyak perempuan yang mengabaikan tes ini karena merasa sehat-sehat saja atau takut dengan prosedurnya.
Padahal, pap smear berperan besar dalam mendeteksi dini kanker serviks, salah satu penyakit mematikan yang menyerang banyak wanita di Indonesia.
Artikel ini akan mengulas secara detail mengenai pap smear, manfaatnya, siapa saja yang wajib melakukannya, hingga prosedur yang perlu diketahui.
Apa Itu Pap Smear?
Pap smear adalah tes skrining untuk mendeteksi kanker serviks sejak dini.
Prosedur ini dilakukan dengan mengambil sampel sel dari leher rahim (serviks) menggunakan alat khusus, kemudian diperiksa di laboratorium.
Menurut dr. Novandra, dokter umum PKBI DKI Jakarta dalam video edukasi yang diunggah oleh kanal YouTube Halosehat, “Pap smear itu tujuan sebenarnya untuk pemeriksaan dari kanker serviks. Metosenya atau prosedurnya pada wanita dilakukan pemeriksaan dengan pengambilan sel-sel dari mulut rahim.”
“Yang pertama dengan memasukkan cocor bebeknya terlebih dahulu, baru ambil usapannya, kemudian diperiksa di laboratorium dan yang memeriksa adalah dokter spesialis patologi anatomi. Kemudian dokter patologi anatomi membaca hasil sel tadi,” lanjut penjelasan dr Novandra.
Tes ini tidak hanya mendeteksi kanker, tetapi juga perubahan sel yang berpotensi menjadi kanker di kemudian hari.
Siapa yang Perlu Melakukan Pap Smear?
Tidak semua wanita menyadari bahwa mereka membutuhkan pap smear secara rutin. Berikut panduan umum:
-
Wanita usia 21-29 tahun: Disarankan melakukan pap smear setiap 3 tahun sekali.
-
Wanita usia 30-65 tahun: Disarankan melakukan pap smear setiap 5 tahun sekali, dikombinasikan dengan tes HPV.
-
Wanita berisiko tinggi: Misalnya memiliki riwayat keluarga dengan kanker serviks, infeksi HPV atau HIV, atau sistem kekebalan tubuh lemah, sebaiknya melakukan pap smear lebih sering.
-
Wanita yang sudah divaksin HPV: Tetap perlu melakukan skrining rutin karena vaksin tidak melindungi dari semua jenis HPV.
Selain itu, wanita yang sudah aktif berhubungan seksual, bahkan sejak usia 18 tahun hingga masa menopause, sebaiknya menjadikan pap smear sebagai bagian dari pemeriksaan kesehatan rutin.