- Istimewa
IEU-CEPA Rampung Tahun Ini? Bisnis Indonesia-Belanda Kian Moncer!
Jakarta, tvOnenews.com — Pemerintah Indonesia menaruh harapan besar pada penyelesaian perjanjian dagang Indonesia–European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement (IEU-CEPA), yang dinilai dapat memperkuat hubungan ekonomi dengan negara-negara Eropa, khususnya Belanda.
Dalam pertemuan bilateral di Jakarta pada Senin (16/6), Wakil Menteri Perdagangan RI Dyah Roro Esti dan Wakil Menteri Hubungan Ekonomi Internasional Belanda Michiel Sweers sepakat mendorong percepatan penyelesaian perjanjian tersebut.
“Kami mengapresiasi kemajuan perundingan dan berharap kesepakatan substansial bisa dicapai tahun ini. Beberapa isu nontarif telah diselesaikan dan kini fokus pada penyusunan legal text,” kata Roro.
IEU-CEPA: Kunci Perdagangan Bebas Tanpa Diskriminasi
Menurut Roro, penyelesaian IEU-CEPA menjadi jalan terbaik menciptakan iklim usaha yang sehat dan kompetitif. Tak hanya memperkuat akses pasar, perjanjian ini juga menjadi alat negosiasi untuk menghindari regulasi yang bersifat diskriminatif, termasuk aturan deforestasi Uni Eropa (EUDR).
“Penundaan EUDR kami hargai, tapi itu belum menyentuh inti kekhawatiran kami: dampak terhadap petani kecil. Kebijakan ini berpotensi kontraproduktif terhadap upaya global dalam menghadapi krisis iklim,” ujarnya tajam.
Belanda Siap Investasi Hijau dan Digital
Dari pihak Belanda, Michiel Sweers menegaskan dukungan terhadap IEU-CEPA. Ia juga membuka peluang kolaborasi di bidang energi terbarukan, digitalisasi, maritim, dan pertanian.
“Kami percaya kerja sama ini bisa menciptakan pertumbuhan berkelanjutan yang saling menguntungkan. Penting untuk mencari cara terbaik menyikapi kebijakan lingkungan,” jelas Sweers.
Angka Bicara: Perdagangan dan Investasi Melesat
Data Kementerian Perdagangan menunjukkan bahwa nilai perdagangan Indonesia–Belanda pada 2024 mencapai 5,6 miliar dolar AS, meningkat 18,2 persen dari tahun sebelumnya.
-
Ekspor Indonesia: 4,7 miliar dolar AS
-
Impor dari Belanda: 982 juta dolar AS
-
Surplus dagang: 3,7 miliar dolar AS
Komoditas unggulan ekspor Indonesia meliputi minyak sawit, asam lemak industri, kopra, alas kaki, serta bungkil dan residu. Sementara impor dari Belanda antara lain kertas daur ulang, plastik, perangkat penyimpanan, hingga pompa air.
Di bidang investasi, Belanda tercatat sebagai investor asing terbesar ke-7 di Indonesia. Pada 2024, realisasi investasi mencapai 800 juta dolar AS dengan total lebih dari 2.500 proyek. Selama 2020–2024, nilai investasinya bahkan mencapai 6,5 miliar dolar AS dengan lebih dari 10 ribu proyek.