news

Daerah

Bola

Sport

Gaya Hidup

Video

Tvone

Menteri ESDM Bahlil Lahadalia.
Sumber :
  • YouTube/Sekretariat Presiden

Bahlil Umumkan 18 Proyek Hilirisasi Strategis Senilai Rp720 Triliun, Digarap Mulai Juni 2025

Bahlil menyampaikan total nilai investasi dari proyek-proyek hilirisasi yang akan digarap pada Juni 2025 nanti nyaris 45 miliar dolar AS atau sekitar Rp720 triliun.
Jumat, 23 Mei 2025 - 21:40 WIB
Reporter:
Editor :

Jakarta, tvOnenews.com - Pemerintah tengah mempercepat transformasi industrialisasi sumber daya alam dengan meluncurkan 18 proyek hilirisasi strategis.

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia, menyampaikan bahwa total nilai investasi dari proyek-proyek tersebut mencapai hampir 45 miliar dolar AS atau sekitar Rp720 triliun.

Proyek-proyek tersebut akan dimulai pada pertengahan tahun 2025 dengan mencakup beragam sektor strategis, mulai dari tambang hingga industri perikanan dan kehutanan.

“Juni kami akan groundbreaking untuk ekosistem baterai CATL yang bekerja sama dengan BUMN. Setelah itu, kami akan masuk pada tahap berikutnya lagi,” kata Bahlil kepada awak media usai mengikuti rapat terbatas yang dipimpin Presiden Prabowo Subianto di Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (23/5/2025).

Proyek hilirisasi yang diumumkan tidak hanya fokus pada sektor mineral, tetapi juga mencakup pengolahan nikel, bauksit, pembangunan kilang (refinery), fasilitas penyimpanan energi (storage), gasifikasi batu bara menjadi DME, serta sektor kelautan, pertanian, kehutanan, dan pembangunan ekosistem kendaraan listrik nasional.

Dari sisi pendanaan, Bahlil memastikan bahwa pembiayaan proyek akan melibatkan Danantara, lembaga investasi strategis yang dimiliki Indonesia.

“Kalau itu katakanlah proyeknya mayoritasnya di Indonesia, besarnya (porsi pembiayaan) adalah besar Danantara, maka mayoritasnya pasti Danantara,” kata Bahlil.

Ia menambahkan, apabila porsi Danantara dalam proyek tersebut hanya sebagian kecil, maka kontribusi pendanaannya juga akan menyesuaikan.

“Tetapi, saya yakinkan bahwa arahan Presiden Prabowo, ini proyek Merah Putih. Artinya, kami usahakan semaksimalnya agar semuanya mayoritasnya ada di negara,” sambungnya.

Rapat terbatas yang berlangsung selama dua jam itu dihadiri sejumlah menteri kunci, antara lain Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono, Menteri BUMN Erick Thohir, Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni, Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin, COO Danantara Dony Oskaria, serta pejabat setingkat menteri lainnya.

Selepas rapat, Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni mengungkapkan bahwa Presiden Prabowo secara penuh menyetujui seluruh rencana hilirisasi yang dipaparkan oleh Menteri ESDM.

“Pak Bahlil dan tim menyampaikan ke Bapak Presiden, rapat intensif kami untuk hilirisasi, tetapi Bapak Presiden setuju semua, karena ini akan meningkatkan devisa, kita mengurangi impor, dan tentu membuka lapangan kerja,” kata Raja Juli.

Ia juga menjelaskan, khusus Kementerian Kehutanan, program hilirisasi akan menyentuh sektor agroforestri sebagai bagian dari strategi nasional pengelolaan sumber daya alam berkelanjutan.

Dengan target peluncuran pada Juni 2025 dan didukung pembiayaan nasional, proyek ini diharapkan membawa dampak positif bagi penciptaan lapangan kerja, pengurangan impor, dan peningkatan nilai tambah dalam negeri. (ant/rpi)

Berita Terkait

Topik Terkait

Saksikan Juga

01:02
02:56
15:03
10:35
06:54
01:00:11

Viral