news

Daerah

Bola

Sport

Gaya Hidup

Video

Tvone

Perdana Menteri Kanada, Mark Carney.
Sumber :
  • Antara

Kanada Tak Lagi Mengandalkan Amerika: Produsen Alihkan Pasar ke Asia dan Eropa

Industri Kanada alihkan ekspor dari AS ke Asia-Eropa demi stabilitas, imbas tarif Trump dan ketidakpastian kebijakan perdagangan.
Rabu, 7 Mei 2025 - 09:08 WIB
Reporter:
Editor :

Jakarta, tvOnenews.com – Kanada tengah mengalami pergeseran besar dalam arah ekspornya. Ketergantungan lama terhadap pasar Amerika Serikat kini mulai ditinggalkan oleh pelaku industri kecil dan menengah. 

Alasannya jelas: tarif tinggi, ketidakpastian kebijakan, dan ancaman politik dari pemerintahan Donald Trump yang dinilai terlalu berisiko untuk masa depan bisnis.

Sektor manufaktur Kanada, yang selama ini menjadikan AS sebagai tujuan utama ekspor, kini memperluas cakrawala ke Asia dan Eropa. Banyak perusahaan memilih keluar dari bayang-bayang dominasi pasar AS demi mencari kestabilan jangka panjang.

"Kami harus pivot. Tidak bisa lagi sepenuhnya andalkan pasar AS," ujar Alan Urmeneta, Partnership Sourcing Manager di PNP Pharmaceuticals, perusahaan kontrak produksi obat di British Columbia. Urmeneta kini aktif menjajaki peluang di Asia untuk menekan risiko akibat lonjakan tarif.

Biaya Politik dalam Dunia Usaha

Trump menjatuhkan tarif 25% pada baja dan aluminium, serta mengancam tarif tambahan untuk mobil dan komponen yang tidak sesuai dengan kesepakatan regional. Dampaknya sangat terasa, mengingat selama ini 75% ekspor Kanada tertuju ke AS.

"Pemilik usaha, bank, hingga investor tak ingin berjudi dengan ketidakpastian," kata Mike Chisholm, konsultan ekspor Kanada. “Ketergantungan lama pada AS sekarang menjadi liability.”

Sikap Trump yang mengklaim Kanada seharusnya menjadi negara bagian ke-51 AS hanya memperkeruh hubungan dagang dan mempercepat keputusan bisnis untuk mencari pasar alternatif.

Fokus Baru: Pasar Lokal dan Internasional

Beberapa perusahaan memilih memperkuat pasar domestik. LabelPak Printing Inc., misalnya, secara perlahan mengurangi eksposur terhadap AS yang selama ini menyumbang 15% dari penjualannya. "Kalau Trump tiba-tiba marah dan menerapkan tarif 50%, kami bisa kolaps," kata pendirinya, Ken Gallie.

Sementara itu, perusahaan lain seperti Wellmaster memilih menaikkan harga untuk pelanggan AS. Ada juga yang terpaksa menjual rugi demi mempertahankan basis pelanggan, seperti Concept Factory yang memproduksi kostum maskot.

Namun langkah paling strategis diambil oleh perusahaan-perusahaan yang mulai membuka kantor di Asia dan Eropa, menjajaki pasar yang dinilai lebih stabil. "Kami punya banyak perjanjian perdagangan bebas di berbagai negara. Itu jadi peluang," tambah Chisholm.

Tantangan Reorientasi Pasar

Meski berpindah pasar menjanjikan stabilitas, tantangan tetap ada. Mulai dari ongkos logistik, penyesuaian regulasi, hingga membangun jaringan distribusi baru. Bahkan beberapa kontrak dengan mitra AS harus dinegosiasi ulang agar ada pembagian beban tarif—proses yang seringkali menimbulkan ketegangan bisnis.

"Negosiasi seperti itu ibarat pisau panas menembus mentega — pasti menimbulkan kerusakan," ujar Clifford Sosnow, mitra di firma hukum Fasken.

Era dominasi Amerika Serikat sebagai pasar utama ekspor Kanada mulai berakhir. Di tengah ketidakpastian kebijakan tarif dan tekanan politik dari Gedung Putih, pelaku usaha Kanada memilih bergerak menuju pasar global yang lebih menjanjikan. Pilihan ini bukan tanpa risiko, namun bagi banyak perusahaan, bertahan dalam bayang-bayang Trump justru lebih berbahaya. (nsp)

Berita Terkait

Topik Terkait

Saksikan Juga

11:47
15:11
07:39
18:33
03:26
01:19

Viral