- M Supyan Limpong
Banjir Bekasi 2025 Lumpuhkan Ekonomi, Mall Mega Bekasi Tutup
Bekasi, tvOnenews.com - Banjir besar yang melanda Bekasi pada awal Maret 2025 menimbulkan dampak ekonomi yang signifikan.
Curah hujan tinggi menyebabkan meluapnya Kali Bekasi, merendam ribuan rumah, serta merusak infrastruktur dan fasilitas umum. Akibatnya, ribuan warga terpaksa mengungsi ke tempat yang lebih aman.
Salah satu sektor yang terdampak parah adalah Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Banyak pelaku usaha mengalami penurunan omzet drastis akibat barang dagangan, peralatan, dan bahan baku yang terendam banjir.
Di Mall Mega Bekasi, salah satu pusat perbelanjaan terbesar di kota ini, banjir menggenangi area parkir dengan ketinggian air mencapai 1,5 meter.
Pantauan tvOnenews.com di lokasi menunjukkan beberapa kendaraan roda empat terendam hampir setinggi atap mobil.
Selain itu, sejumlah karyawan dan pemilik tenant terlihat sibuk menyelamatkan barang dagangan mereka yang masih bisa diselamatkan. Banjir yang terjadi akibat luapan Kali Bekasi ini mengakibatkan operasional mall terhenti sejak kemarin.
Menurut Hapip, seorang karyawan di salah satu toko, banjir mulai masuk ke dalam mall sekitar pukul 10.00 WIB.
“Tenant-tenant di bawah langsung berusaha menyelamatkan barang-barang mereka, tapi sudah tidak sempat karena airnya masuk begitu cepat,” ujar Hapip.
Kapolsek Bekasi Selatan, Kompol Dedi Herdiana, menyebut sekitar 700 toko di Mega Bekasi Hypermall terendam banjir.
“Saat ini, air masih menggenangi lantai dasar dengan ketinggian 1,5 meter, dan sekitar 700 toko terendam,” kata Dedi.
Hingga kini, Mega Bekasi Hypermall belum beroperasi, dan pihak manajemen telah menutup operasionalnya akibat bencana ini.
Di sisi lain, Wali Kota Bekasi, Tri Adhianto, menyatakan bahwa banjir kali ini lebih parah dibanding tahun-tahun sebelumnya.
"Kerugian material masih belum bisa diprediksi, namun sudah banyak mobil warga yang mulai dievakuasi sejak dini," jelasnya. Meski belum ada korban jiwa yang teridentifikasi, dampak banjir sangat besar, baik dari segi material maupun psikologis masyarakat.
Pemerintah Kota Bekasi bersama instansi terkait telah mengerahkan bantuan logistik untuk warga terdampak.
"Kami memastikan bantuan terus mengalir, baik dari pemerintah daerah, BNPB, hingga Kementerian Sosial. Kami juga sudah menyiapkan 20 posko pengungsian dengan tenaga medis yang siap membantu warga," tambahnya.
Tercatat, 7 dari 12 kecamatan di Kota Bekasi terdampak banjir akibat luapan Kali Bekasi. Wilayah yang terdampak meliputi Jatiasih, Bekasi Selatan, Bekasi Timur, Bekasi Utara, Bantar Gebang, Pondok Gede, dan Rawa Lumbu. Hampir 70 ribu warga terdampak, dengan ribuan di antaranya harus mengungsi.
Selain merugikan sektor usaha, banjir juga menghambat aktivitas pelayanan dan perkantoran. Banyak kantor pemerintah dan swasta terpaksa menunda operasionalnya karena akses menuju lokasi kerja terganggu.
Untuk menghindari dampak ekonomi yang lebih besar di masa mendatang, diperlukan upaya peningkatan sistem drainase dan mitigasi bencana.
Pemerintah diharapkan dapat mempercepat proyek perbaikan infrastruktur serta memberikan insentif kepada pelaku usaha yang terdampak agar perekonomian lokal dapat segera pulih. (msl/nsp)