Article Article
Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi.
Sumber :
  • Antara

Bapanas Pastikan Harga Gula Petani Tetap Stabil Meski Ada Impor 200 Ribu Ton GKM

Selasa, 18 Februari 2025 - 07:58 WIB

Jakarta, tvOnenews.com – Badan Pangan Nasional (Bapanas) menegaskan bahwa pemerintah akan tetap menyerap hasil panen petani tebu dalam negeri dan menjaga stabilitas harga gula petani, meskipun terdapat impor gula kristal mentah (GKM).

Kepala Bapanas, Arief Prasetyo Adi, seusai Rapat Koordinasi Terbatas (Rakortas) bersama Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman dan pemangku kepentingan lainnya di Jakarta pada Senin (18/2), menyampaikan bahwa harga acuan penjualan (HAP) gula di tingkat petani telah ditetapkan sebesar Rp14.500 per kilogram, sementara harga di pabrik gula mencapai Rp15.700 per kg.

"Kita harus memastikan harga gula di tingkat petani tetap Rp14.500 per kilogram. Yang utama adalah menjaga harga gula dan harga tebu petani agar tidak jatuh, karena sudah disepakati bahwa harganya Rp14.500 per kg," ujar Arief.

Arief menjelaskan bahwa impor GKM merupakan bagian dari strategi pemerintah dalam menjaga cadangan pangan nasional (CPP) serta mengantisipasi fluktuasi harga gula konsumsi menjelang Ramadan dan Idulfitri 2025.

Selain mengimpor GKM yang nantinya akan diolah menjadi gula konsumsi, pemerintah tetap akan menyerap hasil panen tebu dalam negeri, yang diproyeksikan berlangsung pada April hingga Mei 2025.

"Keduanya berjalan bersamaan (penyerapan dalam negeri dan impor GKM). Panennya nanti di April dan Mei, jadi tetap kita serap," jelasnya.

Menurut Arief, impor 200 ribu ton GKM tidak akan bertahan lama karena kebutuhan gula nasional mencapai 250 ribu ton per bulan.

"Jumlah 200 ribu ton itu bahkan tidak cukup untuk tiga minggu, karena kebutuhan kita 250 ribu ton sebulan," tuturnya.

Arief mengungkapkan bahwa penugasan impor GKM akan dilakukan oleh BUMN di sektor pangan, seperti ID FOOD, Perum Bulog, atau PT Perkebunan Nusantara (PTPN).

Namun, ia belum mengungkapkan kapan impor tersebut akan dilaksanakan dan dari negara mana gula akan diimpor.

"Ini masih butuh waktu. Setelah kita mendapatkan risalah, barulah bisa dilakukan bidding untuk penugasan dari Menteri BUMN. Nantinya, Badan Pangan akan bekerja sama dengan kementerian dan lembaga terkait, termasuk Kemenko Pangan, dalam menyiapkan hal ini," paparnya.

Arief juga menekankan bahwa stok gula yang ada harus segera dikeluarkan dari gudang untuk menekan kenaikan harga di sejumlah daerah.

"Stok gula yang ada sekarang harus dikeluarkan segera karena harga gula sedang naik. Setelah stok lama dikeluarkan, nantinya akan ada pasokan baru dari panen dalam negeri pada April dan Mei," jelasnya.

Saat ini, stok gula nasional diperkirakan mencapai 4,5 juta ton, yang diproyeksikan cukup hingga lima bulan ke depan, menjelang musim panen tebu.

"Stok kita sekitar 4,5 juta ton, cukup hingga lima bulan ke depan, menunggu panen tebu dimulai. Sekarang belum panen," kata Arief. (ant/nsp)

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
21:02
01:51
02:42
04:24
06:18
02:06
Viral