Nganjuk, tvOnenews.com - Kenaikan harga kedelai impor berdampak langsung pada industri tahu di tanah air. Sejumlah perajin tahu di berbagai daerah seperti halnya di Kabupaten Nganjuk, mengeluhkan mahalnya bahan baku yang membuat mereka terpaksa mengurangi ukuran tahu untuk menekan biaya produksi.
"Kenaikan ini dipicu oleh fluktuasi nilai tukar rupiah terhadap dolar serta gangguan kebijakan presiden AS menaikkan pajak impor," kata Achmad Muslim, salah satu pengrajin tahu di Nganjuk, Rabu (16/4).
“Saat ini kami tidak punya pilihan lain. Kalau ukuran tahu tetap, kami bisa rugi. Jadi kami kecilkan sedikit demi sedikit,” ujar Muslim.
"Kalau tetap pakai ukuran biasa, kami bisa rugi. Jadi, solusinya kami kurangi sedikit ketebalannya antara setengah senti hingga satu sentimeter," kata Muslim.
Langkah pengurangan ketebalan ini dilakukan agar harga jual tahu tetap terjangkau oleh konsumen tanpa harus menaikkan harga di tengah daya beli masyarakat yang belum pulih sepenuhnya.
Lebih lanjut Muslim menyatakan bahwa kondisi ini bisa memicu kelangkaan produk jika harga kedelai terus merangkak naik. Mereka mendesak pemerintah untuk segera melakukan intervensi dan stabilkan kedelai impor.
Load more