- tim tvone/Zulfahmi
USU Kukuhkan Empat Guru Besar, Muryanto Amin Singgung Soal Krisis Pembelajaran
Medan, Sumatera Utara - Empat guru besar tetap USU dikukuhkan di Auditorium kampus tersebut, Senin, (15/08/2022). Keempat guru besar yang dikukuhkan Sekretaris Dewan Guru Besar Prof. Tamrin itu, yakni Prof. Blondina Marpaung dari Fakultas Kedokteran, Prof. Ilmi dari Fakultas Teknik, Prof. Juliati br. Tarigan dan Prof Erna Frida dari FMIPA.
Dalam sambutannya, Rektor USU, Muryanto Amin menyinggung tentang krisis pembelajaran yang dialami Indonesia selama 20 tahun terakhir berdasarkan indikator tes PISA.
Diketahui berdasarkan tes tersebut, Indonesia tidak mengalami peningkatan pembelajaran selama 10-20 tahun terakhir serta sebanyak 70 persen pelajar usia 15 tahun berada di bawah kompetensi umum.
Menanggapi isu tersebut, menurut rektor, satu-satunya cara agar keluar dari krisis dan menjadi sociopreneur university adalah memastikan kecepatan yang dimiliki dalam menyelesaikan persoalan mengelola pendidikan.
“Sebab kecepatan tersebut menjadi modal untuk menang dalam kompetisi,” kata rektor.
Mengatasi isu krisis pendidikan tersebut rektor mengatakan akan memberikan akses terbuka bagi masyarakat kemudian melakukan metode pembelajaran dan memodifikasi pembelajaran.
"Kontribusi tri dharma paling penting yang mesti diberikan guru besar, seperti membantu menjadi contoh agar metode belajar diubah, publikasi lebih bagus, serta penelitian memiliki indikasi perubahan bagi masyarakat," ucapnya.
“Tri Dharmanya itu yang paling penting dilakukan supaya membantu menjadi contoh agar metode belajar diubah, publikasinya menjadi lebih baik,” sambungnya menjelaskan.
Rektor juga menyampaikan USU memiliki beberapa upaya untuk mendorong para dosen menjadi guru besar, di antaranya dengan cara melakukan penelitian, publikasi, inovasi, dan memimbing mengerjakan dokumen prestasi.
“Mengingatkan mereka untuk mengerjakan tugas-tugasnya, misalnya melakukan penelitian, publikasi, inovasi,” katanya.
Wakil Rektor I, Edy Ikhsan menyampaikan riwayat hidup dan capaian yang diperoleh para guru besar tersebut.
Prof Blondina Marpaung, meraih penghargaan dalam meneliti komposisi obat rematik asam urat yang mengandung ekstrak daun sidaguri dengan judul pidato pengukuhannya, Peran Dermatologi pada Kesehatan Masyarakat Tantangan dan Harapan di Masa Depan.
Sementara Prof Ilmi dengan judul pidato pengukuhan Tekno Ekonomi Sampah di Kota Medan dalam Studi Kasus TPA Terjun.
Kemudian Prof. Juliati br. Tarigan meraih penghargaan Satya Lencana Karya Satya 10 tahun dengan pidato pengukuhannya Oleokimia Perkembangan dan Prospeknya di Indonesia.
Selain itu, Prof Erna Frida yang juga meraih penghargaan Satya Lencana Karya Satya 20 tahun dengan judul pidato pengukuhan Pengelolaan Limbah Abu Boiler Kelapa Sawit Menjadi Nano Partikel yang Digunakan sebagai Filler. (Zul/Aag)