- Tim Tvone-Gusni Kardi
Dua Pekan Jelang Ramadhan Harga Cabai Rawit di Mamuju Melejit
Mamuju, tvOnenews.com - Dua pekan menjelang bulan Ramadhan harga cabai rawit melejit di pasar tradisional Mamuju, Sulawesi Barat. Harga cabai rawit naik hingga 25 ribu rupiah per kilo. Selain harga cabai sejumlah jenis sembako lainnya juga mengalami kenaikan harga.
"Mendekati bulan Ramadhan ini distribusi cabai rawit dari daerah penghasil cabai rawit menurun, akibatnya stok cabai rawit di pasar tradisional saat ini sangat kurang," tutur Rosmawati, pedagang cabai di pasar tradisional Mamuju.
Rosmawati yang ditemui wartawan di lapak penjualannya, Selasa (7/3/2023) mengatakan, kenaikan harga cabai rawit dipicu akibat stok yang semakin menipis.
Sebelumnya harga cabai rawit di pasar tradisional Mamuju hanya berkisaran 35 ribu rupiah per kilo. Mendekati bulan Ramadhan harga cabai rawit melejit menjadi 60 ribu rupiah per kilo.
Selain cabai rawit yang mengalami kenaikan, lombok besar dan lombok keriting juga mengalami kenaikan harga. Sebelumnya harga lombok besar dan lombok keriting berkisaran 35 ribu ruliah per kilo.
Dua pekan menjelang bulan Ramadhan harga lombok besar dan lombok keriting naik menjadi 40 ribu rupiah per kilo.
Untuk bawang putih juga mengalami kenaukan harga dimana sebelumnya hanya berkisaran 28 ribu rupiah per kilo kini naik menjadi 30 ribu rupiah per kilo. Harga kentang naik berkisaran 2 ribu rupiah per kilo.
Untuk sembako jenis kentang juga mengalami lonjakan yang cukup tinggi kenaikan harganya mencapai 7 ribu rupiah per kilo. Di mana harga sebelumnya hanya berkisaran 18 ribu rupiah per kilo kini naik menjadi 25 ribu rupiah per kilo.
Akibat tingginya kenaikan harga sejumlah jenis sembako di pasar tradisional di Mamuju, pedagang sembako saat ini sepi pembeli. Kenaikan harga sembako akan terus merangkak naik hingga bulan Ramadhan depan.
Melihat kondisi yang ada konsumen dan pedagang sembako berharap agar pemerintah turun tangan mengandalikan harga sembako. Hal itu dilakukan agar harga sembako di saat bulan Ramadhan tidak terlalu memberatkan konsumen.(gki/ask)