- Jo Kenaru
Isu Penculikan Anak Sekolah di Manggarai NTT Viral, Polisi Lakukan Penyelidikan
Manggarai, tvOnenews.com - Isu penculikan anak sekolah yang beredar di media sosial jadi perbincangan masyarakat Manggarai Nusa Tenggara Timur. Pihak kepolisian diam-diam melakukan penyelidikan.
Kapolres Manggarai AKBP Yoce Marten memastikan kalau isu penculikan anak dengan embel-embel hipnotis melalui permen merupakan hoaks.
Meski hanya berita bohong tapi hal itu kata AKBP Yoce membuat kepanikan bagi anak sekolah dan para orang tua. Pengguna Facebook dan WhatsApp sebut dia, sibuk membagikan tangkapan layar berisi postingan isu penculikan tersebut.
“Disampaikan kepada warga masyarakat bahwa sejauh ini belum ada laporan penculikan di wilayah hukum Polres Manggarai tentang hal tersebut,” kata AKBP Yoce Marten dihubungi Rabu petang (1/2/2023).
“Polres Manggarai saat ini masih melakukan penyelidikan kebenaran informasi tersebut,” tambahnya.
Mantan Kapolres Lembata itu mengimbau masyarakat agar tidak termakan berita bohong tersebut.
“Jangan mudah terpancing atau terprovokasi dengan informasi yang belum tentu dan jelas kebenaran nya. Apabila ada informasi terkait hal tersebut diatas agar segera dilaporkan ke Polres Manggarai untuk segera ditindak lanjuti,” cetusnya.
Disebarkan akun Vanessa Nessa
Kabar penculikan anak viral di jagat maya bermula dari postingan Facebook dan akun bernama Vanessa Nessa.
Dia menulis dalam Bahasa Manggarai yang katanya berdasarkan cerita dari anaknya yang bersekolah di SDK Kumba II Kelurahan Carep Kecamatan Langke Rembong.
Setelah diterjemahkan postingan Vanessa Nessa berbunyi:
“Pengumuman bagi saudara-saudara saya yang memiliki anak-anak. Kejadian tadi siang waktu anak-anak sekolah. Ada dua orang berpura-pura memberi permen kepada anak-anak, lalu anak-anak yang memakan permen tersebut, suaranya hilang. Beruntung anak saya cepat memukul tangan temannya sehingga cepat sadar. Dua orang laki-laki (yang memberi permen) langsung lari ke arah kota (Ruteng). Kejadiannya terjadi di tikungan menuju SD Kumba II”.
Postingan tersebut langsung viral sejak 31 Januari 2023. Para netizen mendesak kepolisian untuk memeriksa pemilik akun tersebut. (jku/ade)