- Tim tvone - sandi irwanto
Perkembangan Ibadah Haji Terus Berubah, Pembimbing Haji dan Umroh Diwajibkan ikuti Pelatihan dan Kantongi Sertifikat
“Sertifikasi ini tidak hanya berfokus pada pengetahuan agama, tetapi juga pada pemahaman regulasi pemerintah, serta kesiapan para pembimbing untuk menangani situasi yang mungkin terjadi, terutama dalam hal kesehatan dan keselamatan jamaah,” ujar DR Bobby Rachman.
Di Indonesia, masih banyak pembimbing haji yang belum memiliki sertifikasi kompeten. Inilah yang mendorong kerjasama antara UIN Tulungagung, FK KBIHU, dan Kanwil Kemenag untuk terus menyelenggarakan pelatihan secara berkala.
"Kami ingin memastikan bahwa setiap pembimbing haji tidak hanya memenuhi standar kompetensi, tetapi juga amanah dan profesional," ungkapnya.
Pembimbing yang berhasil lolos sertifikasi tidak hanya dianggap siap secara teknis, tetapi juga memahami aspek penting lainnya, seperti filosofi haji, etika perjalanan, serta regulasi pemerintah yang selalu berkembang. Sertifikasi ini juga dilengkapi dengan penilaian ketat, dimana peserta harus meresume setiap materi yang diberikan dan mengikuti pre-test dan post-test dengan standar kelulusan minimal 75.
Sertifikasi ini merupakan bagian dari upaya untuk menjaga kualitas pembimbing haji di Indonesia. Proses seleksi yang ketat memastikan hanya pembimbing haji yang benar-benar terlatih dan siap yang lulus. Dalam setiap angkatan (kini angkatan ke 8), peserta akan diberikan pemahaman yang mendalam mengenai perjalanan haji, serta peningkatan keterampilan interpersonal dan komunikasi untuk memastikan jamaah mendapatkan bimbingan yang terbaik.
“Bagi pembimbing haji, sertifikasi ini adalah sebuah prestasi yang membuktikan kemampuan mereka dalam menjalankan tugas dengan amanah dan profesionalisme. Dengan adanya pelatihan ini, pembimbing haji tidak hanya mendapatkan pengetahuan agama, tetapi juga keterampilan praktis yang berguna di lapangan,” pungkasnya. (msi/hen)