- Tim TvOne - Abdul Rohim
Pansus Hak Angket DPRD Pati Datangkan Sekdes, Kepsek, Dokter hingga Dewan Pengawas RSUD Pati
Hal tersebut kemudian mendapatkan jawaban dari Ketua Pansus DPRD Pati Bambang Teguh Waluyo, bahwa terkait pihak yang sudah dirapatkan di internal pansus dan disepakati bersama.
Belum selesai pernyataan Bandang, kemudian salah satu anggota pansus, yakni Muhammadun melakukan interupsi. Ia pun mengatakan, bahwa selama pansus berjalan, baru kali ini tim pansus belum bertanya, sudah ditanya lebih dahulu oleh pihak yang dihadirkan.
Ia pun menyinggung soal nama yang dihadirkan kali ini, kalau sebelum-sebelumnya tidak pernah mendengar. Dirinya mengaku baru tahu ketika menjadi tim sukses Sudewo pada Pilkada lalu.
Dirinya pun meminta agar Torang Manurung untuk tidak menekan pansus, sehingga tim pansus tidak leluasa menggali data.
“Maka jangan coba-coba menggurui, menggertak kami pansus ini. Belum ditanya sudah menanyakan ke kami,” ucap Muhammadun.
Setelah itu, Torang Manurung kemudian menyalami satu per satu anggota hingga ketua pansus.
Namun, suasana kembali memanas ketika Torang kembali mempertanyakan kenapa hanya dirinya yang diundang di pansus, bukan dengan anggota dewas lainnya. Padahal, menurutnya dewas adalah kolektif kolegial.
Pun demikian, ketika dirinya kembali ditanya soal prosedur pengangkatan dirinya menjadi dewan pengawas RSUD RAA Soewondo Pati, apakah sudah melalui tahapan yang benar atau tidak. Mendapat jawaban dari Torang yang dinilai pansus cukup berbelit, membuat kondisi memanas.
Hingga akhirnya, rapat harus diskors karena dianggap waktu sudah sore dan belum ada titik temu. Sehingga, pansus memutuskan untuk kembali mengundang Torang Manurung, Kamis (4/9/2025) untuk hadir di rapat pansus.
Ketua Pansus Hak Angket DPRD Pati, Teguh Bandang Waluyo, mengatakan pemanggilan kepala sekolah, dokter di RSUD Soewondo yang sempat dimutasi, tiga sekretaris desa (sekdes) dan Dewan Pengawas RSUD Suwondo Pati untuk memberikan keterangan terkait polemik yang terjadi di Kabupaten Pati.
“Tadi kita panggil satu kepala sekolah SMP dari Tayu, tiga orang sekdes, seorang dokter di RSUD Pati dan Dewan Pengawas RSUD Pati. Mereka kita datangkan untuk menggali informasi dan kami temukan berbagai fakta baru,” ujar Bandang.