- Tim tvOne - Aditya Bayu
Dua Warga Tenggelam di Danau Rawa Pening, Polisi Ingatkan Bahaya Cuaca Buruk
Semarang, tvOnenews.com - Cuaca buruk yang melanda Kabupaten Semarang, Jawa Tengah dalam satu pekan terakhir diduga menjadi penyebab 2 orang nelayan meninggal dunia akibat tenggelam di Danau Rawa Pening, pada Minggu (5/3/2023) kemarin.
Kapolres Semarang AKBP Achmad Oka Mahendra, menyampaikan himbauan kepada nelayan sekitar Rawa Pening maupun para pemancing, untuk waspada akan cuaca buruk saat mencari ikan di danau Rawa Pening.
" Kami himbau dengan sangat kepada para nelayan sekitar Rawa Pening maupun para pemancing yang datang ke Rawa Pening, agar memperhatikan keselamatan dan cuaca yang kurang menentu saat ini. Apabila cuaca tidak memungkinkan untuk mencari ikan di rawa silahkan ditunda dahulu jangan memaksa diri untuk berangkat," ujarnya pada Senin (6/3/2023).
Kapolres menjelaskan kejadian penemuan 2 jenazah nelayan di wilayah Kelurahan Bejalen Kecamatan Ambarawa, pada hari Minggu kemarin, dimana kedua korban ditemukan pada pukul 07.00 Wib untuk korban pertama. Sedangkan yang kedua ditemukan sekitar pukul 14. 30 Wib.
" Kedua korban kemudian di evakuasi oleh Pihak Polsek Ambarawa dibantu Babinsa Bejalen dan warga sekitar. Untuk korban pergama dapat diketahui identitasnya, dan korban kedua belum diketahui identitasnya,"jelasnya.
Sementara itu Kapolsek Ambarawa AKP Abdul Mufid, menjelaskan bahwa kejadian pertama diketahui oleh saksi bernama Kristanto warga Kelurahan Bejalen yang hendak mencari ikan di Rawa Pening.
Setelah di evakuasi oleh Pihak Polsek Ambarawa dibantu Babinsa Bejalen dan warga sekitar, dapat dikenali identitas korban bernama Subadi (63) yang juga masih tetangga saksi yang menemukan pertama kali.
"Dari hasil keterangan beberapa saksi dan keluarga korban, diketahui bahwa bapak Subadi ini memang setiap hari bekerja sebagai nelayan di Rawa Pening," imbuhnya.
Dikatakan lebih lanjut oleh Kapolsek, korban melakukan kegiatan rutin mencari ikan dengan berangkat dari rumah sore harinya pukul 16.00 wib dan pulang esok harinya sekitar jam 06.00 wib, namun saksi Kristanto hendak menuju branjang atau karamba miliknya pada pukul 07.00 Wib, menemukan korban sudah terapung di sekitar karamba milik korban.
" Selanjutnya saksi kembali ke Desa Bejalen untuk meminta bantuan warga serta melaporkan kepada Polsek Ambarawa untuk evakuasi jenazah," Terangnya.
Lebih lanjut Kapolsek mengatalan saat kami takziah di kediaman korban Subadi sekitar pukul 14.30 Wib, pihaknya menerima laporan ada jenazah yang mengapung yang berjarak kurang lebih 300 Meter dari penemuan jenazah pak Subadi.
"Di dampingi warga kami menuju ke titik lokasi penemuan jenazah, karena warga sekitar tidak ada yang mengenali jenazah tersebut dan setelah dilakukan pemeriksaan dari Inafis Polres Semarang maupun Puskesmas Ambarawa." ujar Kapolsek.
" Disimpulkan awal tidak ditemukan tanda kekerasan dan tidak ada identitas pada jenazah, selanjutnya jenazah dibawa ke RSUD Ambarawa." lanjutnya.
Dari penjelasan Kapolsek diketahui Korban tenggelam tanpa identitas tersebut berciri ciri, korban menggunakan kaos lengan 3/4 berwarna krem dengan tulisan "Senam Sehat Indonesia Kab. Semarang."
Kaos lengan panjang dengan warna kombinasi krem, merah dan abu-abu. Celana pendek warna hitam, usia sekitar 35-40 tahun, tinggi 155 Cm, terdapat bekas jahitan pada lengan bagian atas, jari telunjuk kaki kiri terdapat bekas jahitan amputasi dan paha sebelah kiri terdapat bekas jahitan.
"Kami menyampaikan kepada seluruh warga Kabupaten Semarang dan sekitarnya, apabila merasa mengetahui ataupun merasa kehilangan sanak saudara atau rekan dengan ciri ciri tersbut. Silahkan untuk mendatangi Polsek Ambarawa atau unit Inafis Polres Semarang." Pungkasnya. (Abc/Buz)