Karena Penuh, TPU di Jakarta Layani Sistem Tumpang
Jakarta, tvOnenews.com - Sebanyak 69 tempat pemakaman umum (TPU) di wilayah DKI Jakarta dilaporkan telah penuh dan tidak lagi mampu menampung jenazah baru.
Kondisi ini menyebabkan sebagian besar pemakaman di ibu kota kini hanya dapat melayani sistem pemakaman tumpang atau makam keluarga, di mana dua hingga empat jenazah dari satu keluarga dimakamkan dalam satu liang lahat.
Dari total 80 TPU yang ada di Jakarta, pemerintah provinsi menyebut hanya tersisa sedikit lahan yang bisa digunakan.
Gubernur DKI Jakarta mengakui bahwa sejumlah TPU memang sudah kehabisan ruang dan pihaknya kini tengah mengkaji opsi lahan baru untuk pemakaman di masa mendatang.
Kondisi padat terlihat jelas di TPU Cikoko, Jakarta Selatan, salah satu lokasi yang kini dinyatakan penuh.
Berdasarkan pantauan di lapangan, area pemakaman tampak sesak mulai dari pintu gerbang hingga ke bagian dalam kompleks. Jarak antarmakam begitu rapat hingga peziarah harus melangkahi makam lain untuk berziarah.
Petugas TPU Cikoko menyebut, sistem tumpang tindih makam di lokasi tersebut sudah berlangsung selama beberapa tahun terakhir. Umumnya, satu liang lahat kini berisi dua hingga empat jenazah dari keluarga yang sama.
Selain Cikoko, delapan TPU lain di Jakarta Selatan juga dilaporkan penuh, antara lain TPU Tanjung Barat, Jagakarsa, Kampung Kongsi, Grogol Selatan, Kebagusan, Pisangan, Pejaten Timur, dan Pejaten Barat.
Sementara itu, beberapa TPU besar seperti Tanah Kusir, Jeruk Purut, dan Menteng Pulo telah mencapai kapasitas lebih dari 95 persen.
Kondisi ini memicu warga untuk “booking makam” lebih awal agar mendapatkan tempat, terutama bagi mereka yang ingin dimakamkan bersebelahan dengan anggota keluarga. Biaya untuk pemesanan dini ini disebut jauh lebih tinggi dibandingkan pemakaman biasa.
Pemerintah DKI Jakarta tengah mencari solusi jangka panjang dengan membuka lahan baru di sejumlah wilayah pinggiran kota, sekaligus mengoptimalkan sistem pengelolaan TPU yang sudah ada. S
elain itu, pengkajian terhadap tata kelola pemakaman dan sistem digitalisasi data jenazah juga menjadi bagian dari rencana jangka panjang untuk mengatasi keterbatasan lahan pemakaman di Jakarta.