Utang Whoosh Ditolak Purbaya, Negara Siapkan Skema Lain?
Jakarta, tvOnenews.com - Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa menegaskan bahwa utang proyek Kereta Cepat Jakarta–Bandung (KCJB) atau Whoosh tidak ada kaitannya dengan Kementerian Keuangan.
Menurutnya, tanggungan utang tersebut berada di bawah pengelolaan Danantara, lembaga holding BUMN, sehingga tidak termasuk dalam kewenangan Kemenkeu.
Purbaya menjelaskan, pendanaan proyek KCJB tidak sepenuhnya dibebankan kepada pemerintah. Ia menambahkan, dividen BUMN kini sudah dikelola oleh Danantara dan tidak lagi masuk ke kas negara melalui Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP).
Meski demikian, pemerintah tetap akan mencari solusi agar beban keuangan proyek tersebut tidak mengganggu stabilitas fiskal.
Purbaya menilai, KCJB merupakan moda transportasi strategis yang membantu mobilitas masyarakat dan berpotensi untuk dikembangkan hingga ke Surabaya di masa depan.
Sementara itu, pengamat BUMN Heri Kurnawan menilai kerugian operasional KCJB menjadi persoalan utama yang harus segera ditangani.
Menurutnya, proyek ini juga dibangun dengan struktur keuangan yang berat karena 75 persen pendanaan berasal dari pinjaman. Ia menilai solusi jangka pendek perlu segera dilakukan tanpa melibatkan APBN, mengingat KCJB bukan BUMN, melainkan anak usaha dari konsorsium BUMN.
Senada, anggota Komisi VI DPR RI Fernando Haditio Gadinduto menegaskan bahwa DPR mendukung penyelesaian masalah KCJB tanpa menggunakan dana negara.
Fernando menambahkan, DPR tengah membahas opsi restrukturisasi utang dan peningkatan jumlah penumpang melalui kerja sama strategis antar-BUMN.
Salah satu ide yang muncul adalah mengintegrasikan KCJB dengan moda transportasi lain seperti LRT dan kereta bandara, serta memperluas destinasi wisata agar minat masyarakat meningkat.