Gaji Pegawai Honorer di Puskesmas Diduga Dipotong! Begini Kejadiannya

Bekasi, tvOnenews.com - Kasus dugaan pemotongan gaji seorang pegawai honorer Puskesmas Teluk Pucung, Bekasi Utara, Jawa Barat, menjadi sorotan publik setelah video pengakuan korban, Muhammad Husni, beredar di media sosial.

Husni, yang telah bekerja di puskesmas sejak 2004, mengaku hanya menerima Rp1,2 juta per bulan dari total gaji Rp3 juta. 

Selama bekerja, kartu ATM dan buku tabungan Husni dipegang oleh pihak puskesmas, sehingga ia tidak mengetahui besaran gaji sebenarnya. 

Fakta dugaan pemotongan ini baru terungkap setelah Husni diberhentikan karena faktor usia dan menerima kembali kartu ATM miliknya.

Anak Husni menuturkan, sejak 2018 hingga 2025, gaji sang ayah diduga dipotong oleh oknum di puskesmas. 

Ia mengetahui hal tersebut setelah meminta ayahnya mengambil kembali ATM dan memeriksa mutasi rekening di bank. 

Menanggapi hal ini, Wali Kota Bekasi menyatakan persoalan telah diselesaikan secara damai. 

Ia menegaskan bahwa pemberhentian Husni sebagai pegawai honorer dilakukan karena batas usia kerja, yakni 60 tahun. 

Setelah itu, Husni hanya bekerja paruh waktu sebagai juru parkir. 

DPRD Kota Bekasi turut memediasi kasus ini. Hasil kesepakatan, Husni akan tetap dipekerjakan sebagai juru parkir resmi di Puskesmas Teluk Pucung.

Kasus ini diharapkan menjadi pelajaran agar praktik pengelolaan gaji pegawai lebih transparan dan sesuai aturan yang berlaku.