Di Balik Pembunuhan Berantai, Karena Cinta dan Utang?
Padang Pariaman, tvOnenews.com - Pada 16 Juni 2025, warga dihebohkan dengan penemuan tubuh tanpa kepala, tangan, dan kaki di aliran Sungai Batang Anai, Kabupaten Padang Pariaman.
Saat itu tubuh manusia tanpa kepala, tangan, dan kaki ini ditemukan nelayan yang hendak melaut.
Polisi yang tahu informasi itu langsung melakukan olah TKP dan mengevakuasi tubuh yang tengah mengambang di pinggir sungai ini.
Polisi yang saat itu berada di lokasi temuan jasad tanpa kepala tangan dan kaki ini belum bisa memastikan apakah jasad ini merupakan korban pembunuhan.
Namun satu hari berselang, warga kembali melaporkan temuan potongan tubuh manusia bagian kaki sebelah kanan tepatnya di Kampung Baru Nagari Katapiang, Kecamatan Batang Anai, Kabupaten Padang Pariaman.
Pencarian polisi atas temuan tubuh manusia tanpa kepala tangan dan kaki terus dilakukan.
Di hari yang sama warga kembali menemukan potongan bagian kepala dan tangan di tempat pelelangan ikan di wilayah Padang Sarai, Koto Tengah, Kota Padang dan tempat penemuan ini tidak jauh dari lokasi penemuan pertama dan kedua.
Semua hasil temuan potongan tubuh yang ditemukan polisi langsung dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Padang untuk dilakukan proses identifikasi.
Pihak Rumah Sakit Bhayangkara hari itu langsung melakukan proses identifikasi bagian-bagian tubuh yang ditemukan di dua tempat yang berbeda.
Dari hasil proses identifikasi pihak Rumah Sakit Bhayangkara Padang menyatakan jika temuan bagian tubuh ini ternyata adalah satu kesatuan.
Polres Pariaman berhasil mengidentifikasi jika jasa tanpa kepala tangan dan kaki ini adalah milik Septia Adinda wanita berusia 25 tahun yang merupakan korban pembunuhan.
Terungkapnya jasad wanita 25 tahun ini berkat petunjuk berupa cincin yang masih melekat di jari korban yang itu terlihat di beberapa video di media sosial Septia Adinda.
Keluarga korban yang berada di Rumah Sakit Bhayangkara Padang histeris saat mengetahui jika jasad yang ditemukan di aliran Sungai Batang Anai itu adalah benar anaknya yang sudah beberapa hari ini tidak kembali ke rumah.
Polisi langsung bergerak cepat untuk mengungkap siapa pelaku pembunuhan disertai mutilasi ini.
Kamis malam itu juga polisi akhirnya berhasil mengungkap siapa pembunuh dari Septia Adinda ini.
Satria Johanda alias Wanda (25) merupakan sang pembunuh yang disertai mutilasi terhadap Setya Adinda.
Dirinya berhasil dibekuk Polres Pariaman tanpa perlawanan di rumahnya.
Ternyata perbuatan pelaku menghabisi nyawa korban terjadi di sebuah kebun yang ada di wilayah Jorong Kapalo Banda Nagari Sei Buluah, Batang Anai, Kabupaten Padang Pariaman pada Minggu 15 Juni 2025.
Ternyata Wanda hari itu tidak hanya berniat membunuh Septia. Wanda yang sudah diselimuti kebusukan, hari itu Wanda langsung memutilasi korban menjadi 10 potongan dan membuangnya di beberapa tempat berbeda.
Usai membunuh Septia, Wanda mengaku jika dirinya tega menghabisi dan memutilasi korban lantaran kesal dengan korban yang saat itu menolak untuk membayar hutangnya sebesar Rp3,5 juta kepada dirinya.
Dari hasil pemeriksaan polisi terhadap pelaku malam itu, polisi mendapatkan informasi yang mengejutkan dari pelaku.
Wanda mengaku jika pembunuhan terhadap Septia Adinda adalah bukan kali pertama dirinya melakukan perbuatan keji ini.
Kasus hilangnya Siska Octavia Rusdi (23) dan Adek Gustiana (24) yang terjadi setahun lalu ternyata pelakunya adalah Satria Johanda, orang yang sama yang melakukan perbuatan keji terhadap Septia Adinda.
Keluarga Siska atau Cika syok dengan pengakuan Wanda. Sebab, keduanya merupakan sepasang kekasih. Hal ini diungkapkan oleh sepupu Cika, Randa Yulianda, di rumah duka, Kamis (19/6/025).
Menurutnya, Cika dan Wanda telah menjalin hubungan pacaran cukup lama. Bahkan ketika Cika dinyatakan hilang, Wanda juga sempat menemani orang tua Cika untuk melapor ke kepolisian. (awy)