3 Dosa Besar Sivakorn Pu-udom, Wasit VAR Timnas Indonesia vs Irak, Nomor 2 Bikin Shin Tae-yong Ngamuk

tvOnenews.com – Kabar kemunculan nama wasit asal Thailand, Sivakorn Pu-udom, dalam daftar perangkat pertandingan round 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026 kembali memancing reaksi keras dari suporter Timnas Indonesia.

Publik sepak bola tanah air belum melupakan insiden kontroversial yang terjadi di ajang Piala Asia U-23 2024, di mana Sivakorn dinilai membuat sejumlah keputusan yang sangat merugikan Garuda Muda saat melawan Qatar dan Uzbekistan. Kini, namanya kembali muncul sebagai wasit VAR di laga penting Indonesia, membuat banyak fans geram dan mempertanyakan integritas AFC maupun FIFA.

Kembali Bertugas di Laga Krusial Timnas Indonesia

Timnas Indonesia dijadwalkan menghadapi dua laga berat di Grup B putaran keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia, yang akan digelar di Stadion King Abdullah Sports City, Jeddah, Arab Saudi.

• Indonesia vs Arab Saudi: dini hari pukul 00.15 WIB, 9 Oktober 2025
• Indonesia vs Irak: Sabtu, 12 Oktober 2025,

FIFA secara resmi menunjuk Ahmad Al Ali (Kuwait) sebagai wasit utama di laga kontra Arab Saudi, dan Ma Ning (China) sebagai wasit utama saat Indonesia menghadapi Irak.

Namun, perhatian publik justru tertuju pada satu nama: Sivakorn Pu-udom, yang tercatat bertugas sebagai pengawas teknologi Video Assistant Referee (VAR) Official dalam pertandingan tersebut.

3 Kontroversi Sivakorn Pu-udom Saat Tangani Laga Timnas Indonesia

Nama Sivakorn sudah sangat dikenal oleh para pendukung Timnas Indonesia karena beberapa keputusannya saat bertugas sebagai wasit VAR di Piala Asia U-23 2024 dianggap sangat merugikan Garuda Muda. Berikut tiga insiden paling kontroversial:

1.  Kartu Merah untuk Ivar Jenner dan Ramadhan Sananta

Dalam laga melawan Qatar, Sivakorn yang saat itu menjadi wasit VAR merekomendasikan wasit utama Nasrullo Kabirov untuk memberikan kartu merah kepada Ivar Jenner dan Ramadhan Sananta.

Keputusan tersebut menuai kecaman karena dianggap terlalu berat dan memicu kemarahan besar dari pelatih timnas Indonesia U-23 saat itu, Shin Tae-yong.

2. Gol Muhammad Ferarri Dianulir

Masih di laga yang sama, Indonesia sempat mencetak gol lewat Muhammad Ferarri. Namun, VAR yang dipimpin Sivakorn menganggap Ramadhan Sananta berada dalam posisi offside, sehingga gol tersebut dianulir. Banyak yang menilai keputusan itu merugikan Indonesia.

3. Kartu Merah Rizky Ridho vs Uzbekistan

Pada laga semifinal Piala Asia U-23 2024 melawan Uzbekistan, Sivakorn kembali membuat keputusan kontroversial dengan merekomendasikan kartu merah kepada kapten Timnas U-23, Rizky Ridho, setelah pelanggaran yang dinilai tidak disengaja.

Meski terlihat Ridho hanya berusaha membuang bola, kaki sang bek menyentuh pemain lawan dan wasit memutuskan untuk memberikan penalti dan kartu merah.

Indonesia pun harus bermain dengan 10 orang dan kalah 0-2.

Kembali ditugaskannya Sivakorn Pu-udom—meski hanya sebagai VAR—membuat banyak suporter khawatir akan terulangnya keputusan-keputusan berat sebelah yang pernah dialami sebelumnya.

Di media sosial, desakan kepada PSSI untuk menyuarakan keberatan secara resmi kepada AFC dan FIFA pun mulai bermunculan.

Tak sedikit pula yang menilai, pengangkatan wasit yang sebelumnya terlibat kontroversi seharusnya dihindari agar menjaga netralitas dan keadilan pertandingan, apalagi di laga sepenting Kualifikasi Piala Dunia.

Kehadiran Sivakorn Pu-udom di ruang VAR dalam laga Timnas Indonesia jelas menjadi sorotan tajam. Dengan sejarah kontroversial yang menyelimuti namanya, wajar jika publik sepak bola Indonesia merasa waswas. Kini, harapan besar tertuju pada kinerja profesional para wasit dan pengawas pertandingan demi menjaga integritas laga. (ind)