- Kitagaruda.id
Meski Resmi Dipanggil Timnas Indonesia U-17, FIFA Larang Sejumlah Pemain untuk Tampil di Piala Dunia U-17 2025 karena Hal Ini
Jakarta, tvOnenews.com - Meskipun sudah resmi dipanggil Timnas Indonesia U-17, FIFA tidak mengizinkan sejumlah pemain diaspora untuk membela Garuda Asia di Piala Dunia U-17 2025.
Skuad asuhan Nova Arianto melanjutkan persiapannya menjelang Piala Dunia U-17 2025 yang akan digelar di Qatar pada November mendatang.
Timnas Indonesia U-17 akan tampil di Piala Dunia U-17 untuk dua kali beruntun setelah berhasil tampil apik di Piala Asia U-17 2025.
- Kita Garuda
Keberhasilan mereka menembus perempat final Piala Asia U-17 memastikan tiket ke putaran final Piala Dunia U-17 untuk dua kali beruntun.
Dibandingkan dengan edisi sebelumnya pada 2023, ketika menjadi tuan rumah, kelolosan ini menjadi sangat berharga karena diraih melalui jalur kualifikasi.
PSSI pun mendukung penuh Timnas Indonesia U-17 dengan memberikan pemusatan latihan yang akan digelar di Bali pada 7 Juli mendatang hingga 10 Agustus mendatang.
Dalam daftar tersebut, ada banyak nama baru yang sebelumnya tidak pernah dipanggil. Mereka adalah para pemain diaspora.
Ada lima orang dari Belanda, yaitu Feike Muller (Willem II Tillburg), Floris De Pagter (SC Telstar), Noha Pohan (NAC Breda), Jona Gaselink (FC Emmen), dan Deston Hoob (SC Telstar).
- Instagram/feike_muller
Kemudian ada dua yang berasal dari Norwegia, yaitu Nicholas Indra Mjosund (Rosenborg) dan Azadin Ayoub (Elverum FC).
Dua lainnya berasal dari Italia, Lionel de Troy (Palermo), dan Australia, yaitu Eizar Jacob (Sydney FC).
Beberapa di antara mereka mungkin tidak memiliki paspor dari orang tuanya, dan itu bisa menjadi penghambat.
Seperti Feike Muller misalnya. Menurut laporan @futboll.indonesiaa di media sosial Instagram, bek tengah berusia 16 tahun itu punya darah Indonesia dari kakek pihak ibu, yang lahir di Saparua, Maluku.
Dengan demikian, Muller harus melewati jalur naturalisasi untuk bisa membela Timnas Indonesia, dan dia hanya bisa melakukannya setelah melewati usia 17 tahun.
- Facebook/Daniel Johnsen