news

Daerah

Bola

Sport

Gaya Hidup

Video

Tvone

Shin Tae-yong Resmi Pertimbangkan Pimpin China.
Sumber :
  • AFC

Warga China Berbondong-bondong Tolak Shin Tae-yong Latih Tim Naga usai Disingkirkan Timnas Indonesia, Ternyata Ini Alasannya

Warga China tolak Shin Tae-yong latih Timnas mereka usai disingkirkan Timnas Indonesia. Penolakan besar-besaran muncul, ternyata ini alasan utamanya!
Rabu, 18 Juni 2025 - 15:30 WIB
Reporter:
Editor :

tvOnenews.com - Warga China menolak mentah-mentah wacana Shin Tae-yong menjadi pelatih baru Timnas mereka. 

Setelah Timnas Indonesia menyingkirkan Timnas China di Kualifikasi Piala Dunia 2026, nama Shin Tae-yong justru santer dikaitkan dengan jabatan pelatih kepala Tim Naga.

Namun anehnya, publik China justru tidak menyambut kabar itu dengan hangat.


Mantan Pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong. (Sumber: tvonenews.com - Ilham Giovani)

Mantan pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong, memang tengah dikaitkan dengan kursi kosong di Timnas China usai pemecatan Branko Ivankovic. 

Isu ini pertama kali diberitakan media China, termasuk Sohu, yang menyebut STY sebagai kandidat kuat pengganti Ivankovic. 

Kabar ini cepat menyebar, hingga menjadi sorotan di Indonesia dan Korea Selatan.

Namun, Shin Tae-yong sendiri membantah telah dihubungi secara resmi oleh Asosiasi Sepakbola China (CFA).

“Saya tidak tahu mengapa Anda terus mengungkit isu ini. Tidak ada tawaran dari Asosiasi Sepakbola China untuk menjadi pelatih kepala,” tegas Shin Tae-yong kepada media Korea Selatan, News1, Selasa (17/6/2025).

Meski begitu, STY tak menutup kemungkinan bila tawaran benar-benar datang.

“Jika China mengajukan tawaran, apa yang perlu saya khawatirkan? Saya bisa saja pergi andai mendapat tawaran. Tim nasional China jelas merupakan posisi yang menarik,” tambahnya.

Menariknya, meskipun STY memiliki reputasi bagus di Asia Tenggara, sebagian besar pendukung Timnas China justru menolak mentah-mentah kemungkinan kedatangannya.

Laporan Chosun Biz mengungkap mayoritas fans Negeri Tirai Bambu menolak penunjukan Shin Tae-yong. Mereka justru menyuarakan harapan agar pelatih dari Eropa yang ditunjuk.

Penolakan ini tak hanya didasari faktor teknis. Sentimen politik dan sejarah antara China dan Korea Selatan ikut memengaruhi reaksi tersebut. 

Meski bertetangga secara geografis, hubungan kedua negara kerap diwarnai ketegangan, termasuk karena pengaruh Amerika Serikat di kawasan Asia Timur.

Ada sejumlah alasan mengapa warga China tidak menginginkan Shin Tae-yong menukangi tim nasional mereka.

Kekalahan dari Indonesia pada 5 Juni 2025 dengan skor 0-1 di Jakarta masih menjadi luka terbuka bagi China. 

Kekalahan ini bahkan disebut-sebut sebagai aib nasional dan dianggap sebagai awal keruntuhan sepak bola mereka.

China belum pernah mempercayakan kursi pelatih kepada warga Korea Selatan. Sejak 1990-an, mereka lebih condong memilih pelatih Eropa. 

Bahkan 13 pelatih asing dari Eropa pernah menangani Timnas China, termasuk Marcello Lippi. 

Dalam tiga periode terakhir, China selalu dilatih oleh pelatih asal Kroasia, termasuk Branko Ivankovic.

Meskipun bersinggungan secara geografis, hubungan politik China dan Korea Selatan kerap tidak harmonis. 

Banyak warga China merasa tidak nyaman jika tim nasional mereka ditangani oleh warga Korea, terlebih yang pernah mengalahkan mereka.

Pemecatan Branko Ivankovic bukan tanpa alasan. Kekalahan dari Jepang memang menyakitkan, namun kekalahan dari Timnas Indonesia jauh lebih memalukan. 

Bahkan, media asing menyebut kemenangan Indonesia atas China sebagai kemenangan bersejarah dan menjadi perhatian banyak negara. Di sisi lain, kekalahan itu disebut sebagai faktor utama pemecatan Ivankovic.

Publik China menganggap hasil minor melawan Indonesia sebagai simbol kejatuhan sepak bola nasional mereka. 

Kontrak Ivankovic sebenarnya masih berlaku hingga Desember 2025, tetapi kegagalan Timnas China lolos ke Piala Dunia 2026 membuat CFA mengambil keputusan cepat.

Timnas China dipastikan tersingkir dari babak ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 setelah dikalahkan Indonesia. 

Kekalahan itu tak hanya menghentikan langkah mereka ke Piala Dunia, tetapi juga memicu krisis kepercayaan publik terhadap federasi dan pelatih.

Hingga kini, CFA belum mengumumkan siapa pengganti Ivankovic. Padahal Turnamen Piala Asia Timur (EAFF East Asian Cup) akan segera digelar awal Juli 2025. 

Publik masih menunggu keputusan resmi dari CFA, sementara tekanan dari fans untuk tidak memilih Shin Tae-yong kian deras.

Situasi ini membuat posisi CFA sulit. Di satu sisi, STY punya rekam jejak bagus dan pengalaman internasional. Di sisi lain, tekanan politik dan fanatik publik bisa memengaruhi arah keputusan mereka.

(anf)

Berita Terkait

Topik Terkait

Saksikan Juga

01:02
02:56
15:03
10:35
06:54
01:00:11

Viral