- tvOnenews.com - Julio Tri Saputra
Dibongkar Orang Dalam PSSI, Banyak Pemain Keturunan Ragu-ragu hingga Menolak Gabung Timnas Indonesia Ternyata Pertimbangannya...
tvOnenews.com - Di balik derasnya arus pemain naturalisasi yang kini memperkuat Timnas Indonesia, ternyata ada fakta yang jarang dibicarakan ke publik.
Langkah PSSI yang dikomandoi Erick Thohir memang patut diacungi jempol.
Sejak proyek naturalisasi digenjot habis-habisan, nama-nama besar berdarah Indonesia berhasil digaet.
Sebut saja Thom Haye, Shayne Pattynama, Jay Idzes, Rafael Struick, hingga Mees Hilgers mereka semua kini menjadi tumpuan masa depan skuad Merah Putih.
- PSSI
Tak hanya itu, generasi terbaru pun terus berdatangan. Dean James, Joey Pelupessy, Emil Audero, dan Ole Romeny adalah deretan amunisi segar yang baru saja disahkan memperkuat Timnas.
Namun di balik deretan kesuksesan tersebut, ada pula pemain keturunan yang memilih untuk diam, menunda keputusan, bahkan menolak sepenuhnya tawaran PSSI.
Masyarakat mungkin bertanya-tanya, kenapa bisa demikian?
Jawaban mengejutkan justru datang dari orang dalam PSSI sendiri.
Dalam pernyataan blak-blakan yang disampaikan melalui kanal YouTube pribadinya, anggota Exco PSSI Arya Sinulingga mengungkap realita yang selama ini tersembunyi.
- Tangkapan Layar YouTube Arya Sinulingga
"Jadi mereka itu penuh pertimbangan. Kalau saya pindah ke Indonesia sampai kapan pun saya tidak bisa main lagi di timnas negaraku. pertimbangan berat bagi mereka. Pertimbangan karier, dan sebagainya," ungkap Arya.
Menurut Arya, banyak pemain muda keturunan masih memegang harapan besar untuk menembus skuad tim nasional negara asal mereka di Eropa, seperti Belanda, Jerman, atau Inggris.
Dan jika mereka menerima tawaran naturalisasi dari Indonesia, maka kesempatan itu akan tertutup untuk selamanya.
Arya juga mengingatkan publik agar tidak mudah menghakimi para pemain tersebut. Ia meminta masyarakat tidak membenturkan keputusan mereka dengan isu nasionalisme atau cinta tanah air.
- Istimewa/AFC
"Kita harus maklumi. Tidak boleh juga kita hina mereka. Tidak boleh juga kita bilang soal merah putih. Bukan soal itu, ini soal masa depan hidup dia, pilihan-pilihan hidup dia. Jadi kita harus hargai," tegas Exco PSSI itu.