- Instagram @andritany
Baru Kali ini Mau Bicara, Kiper Andalan Persija ini Bilang, Walau Tak jadi Pilihan Shin Tae-yong, tapi Tetap Dapat 'Ilmu' Berharga dari 4 Kiper Legendaris Timnas Indonesia, Apa?
tvOnenews.com - Andritany Ardhiyasa, kiper utama Persija Jakarta yang dikenal dengan kepemimpinannya dan refleks luar biasa, akhirnya buka suara terkait absennya dari skuad Timnas Indonesia di era kepelatihan Shin Tae-yong.
Meski telah menjadi bagian dari tim nasional sejak usia 17 tahun dan mencatatkan pengalaman bersama Timnas U-18, U-23, hingga senior pada rentang tahun 2014–2019.
Namun Andritany belum sekalipun dipanggil Shin Tae-yong ke Timnas Indonesia, hingga akhir masa jabatannya sebagai pelatih.
Padahal, performa Andritany masih tergolong konsisten bersama Persija Jakarta. Bahkan, ia sempat menjadi sorotan internasional berkat aksi penyelamatan uniknya saat menghadapi Persita Tangerang pada 22 Juli 2023.
Dalam laga itu, ia membuat penyelamatan akrobatik dengan teknik tendangan kalajengking setelah menerima bola liar dari rekan setimnya, Ondrej Kudela.
Aksi itu viral dan mendapat sorotan dari media luar negeri karena kecepatan refleks dan keberaniannya di bawah mistar gawang.
Namun, terlepas dari segala prestasi dan pengalamannya, pelatih kiper Timnas Indonesia, Markus Horison, menjelaskan alasan teknis mengapa Andritany belum dipilih oleh Shin Tae-yong.
- Laman Persija Jakarta
“Ya, itu tergantung pelatih. Mangkannya saya bilang ada beberapa karakter seorang pelatih yang menginginkan penjaga gawang ini sesuai dengan role atau skema dia,” ujar Markus dalam wawancara dengan kanal YouTube Vivagoal.
Markus mengungkap bahwa gaya permainan modern ala Shin Tae-yong menuntut kiper tidak hanya jago menjaga gawang, tetapi juga harus mampu bermain dari bawah seperti seorang bek.
“Berarti kan penjaga gawang sudah bisa seperti bek, jadi bisa main dari bawah. Tidak lagi main dari gawang ke gawang,” lanjutnya.
Filosofi ini membuat pelatih lebih memilih sosok-sosok muda seperti Ernando Ari atau kiper naturalisasi yang lebih nyaman memainkan bola dengan kaki.
Meski belum menjadi bagian dari tim nasional saat ini, Andritany tidak berkecil hati. Ia justru mengaku mendapatkan banyak pelajaran penting dari para pendahulunya di bawah mistar gawang Garuda.
Dalam wawancara terbaru, Andritany menyebut empat nama legendaris yang sangat memengaruhi gaya bermain dan mentalitasnya: Hendro Kartiko, Markus Horison, Kurnia Meiga, dan Ferry Rotinsulu.