- Facebook - AS Trencin
Mengapa Pemain Lokal Indonesia Sulit Dilirik Klub Eropa? Agen Resmi FIFA Berikan Penjelasan dan Bongkar Fakta Mengejutkan
Ia menjelaskan bahwa di sebagian besar Eropa, masih tertanam pola pikir bahwa liga-liga di Asia kurang kompetitif dibandingkan wilayah lain. Anggapan ini menciptakan hambatan otomatis, di mana profil pemain Indonesia seringkali dikesampingkan bahkan sebelum kemampuan teknis mereka dievaluasi secara adil.
- Doc. Stephen Mensah
"Persepsi ini menciptakan hambatan otomatis bahkan sebelum seorang pemain dievaluasi berdasarkan kemampuannya (on merit)," tambahnya. Namun, Mensah menegaskan bahwa narasi negatif tersebut bukanlah harga mati yang tidak bisa ditawar.
Kesuksesan pemain Asia lain di liga top dunia membuktikan bahwa jika pemain memiliki kualitas tinggi, asal negara tidak lagi menjadi masalah. Sorotan tajam Mensah justru tertuju pada masalah internal yang kerap diabaikan oleh para pemain lokal Indonesia, yaitu soal pola pikir.
Menurutnya, banyak pemain Indonesia yang terjebak dalam zona nyaman dan memandang sepak bola hanya sebatas aktivitas hobi yang didasari gairah semata. "Gairah (passion) itu penting, tetapi sepak bola modern juga merupakan sebuah bisnis," tegas Mensah mengingatkan.
Ia menekankan bahwa pemain yang hanya mengandalkan passion tanpa memahami branding dan nilai kontrak akan sulit dilirik oleh pasar internasional. Lebih jauh, Mensah membongkar empat pilar fundamental yang dinilainya masih lemah dalam struktur pengembangan pemain di Indonesia.
Keempat aspek krusial yang wajib dibenahi tersebut meliputi sisi teknis, pemahaman taktikal, ketahanan fisik, dan kekuatan mental. Menurutnya, bakat mentah saja tidak cukup untuk menutupi kekurangan dalam pemahaman taktik dan kedisiplinan yang menjadi standar mati di Eropa.
"Eropa menghargai efisiensi dan presisi, pemain yang bersih secara teknis beradaptasi lebih cepat dan mendapatkan kepercayaan dari pelatih di luar negeri," ungkapnya. Di akhir wawancara, Mensah memberikan pandangan optimis bahwa Indonesia memiliki bahan baku pemain yang luar biasa melimpah.
Namun, pekerjaan rumah untuk membenahi fundamental harus segera dilakukan agar pemain kita tidak sekadar "lewat" di Eropa seperti pendahulunya. "Jika mereka memperbaiki area-area kunci ini, mereka tidak perlu mengejar Eropa justru Eropa yang akan mulai datang untuk mereka," pungkas Mensah.