- REUTERS/Scott Heppell
Legenda MU yang Jadi Pundit Banyak Bacot di Media, Para Pemain Setan Merah Mulai Gerah dan Kesal: Mereka Ingin Kami Tak Sukses!
Jakarta, tvOnenews.com - Ketegangan tengah memanas di tubuh Manchester United (MU) setelah muncul laporan bahwa beberapa pemain merasa gerah dengan komentar pedas para mantan bintang klub yang kini berkarier sebagai pundit. Sosok-sosok ternama seperti Gary Neville, Paul Scholes, dan Roy Keane disebut tak ragu mengkritik performa skuad asuhan Ruben Amorim yang sedang berusaha bangkit dari keterpurukan.
MU selama ini dikenal sebagai klub tersukses di era Premier League dengan koleksi gelar terbanyak. Para eks pemain seperti Neville, Scholes, dan Keane merupakan bagian penting dari 13 trofi liga tersebut, namun kejayaan itu sudah lama berlalu dan The Red Devils belum kembali menemukan konsistensi untuk bersaing di papan atas.
Menurut laporan The Mail, situasi yang memanas ini bahkan menciptakan “garis pertempuran” antara generasi lama dan skuad yang tampil saat ini. Kritik yang disampaikan di acara televisi, analisis studio, hingga konten media sosial disebut membuat sebagian pemain merasa kurang dihargai oleh para legenda klub.
"Para pemain sangat merasakan beban dari apa yang mereka katakan," kata seorang agen yang dekat dengan tim utama United seperti dikutip oleh The Mail.
"Mereka melihat semua klip itu dan itu benar-benar membuat mereka kesal," lanjutnya.
Agen tersebut menambahkan bahwa para pemain berharap eks bintang United bisa menunjukkan empati karena mereka juga pernah merasakan beratnya tekanan di Old Trafford. Namun perasaan itu tidak mereka dapatkan, sehingga muncul anggapan bahwa pundit-pundit tersebut justru memperkeruh suasana ruang ganti.
"Pandangan mereka adalah bahwa para pemain ini tahu bagaimana rasanya merasakan tekanan menjadi pemain United, jadi mereka ingin sedikit pengertian dari para pemain, tetapi merasa mereka tidak memahaminya," ucapnya.
"Beberapa pemain bahkan percaya bahwa para anggota Class of ’92 tidak sepenuhnya ingin generasi sekarang meraih sukses agar warisan mereka tetap dianggap paling istimewa," katanya.
Dikabarkan pula bahwa hubungan kedua pihak menurun drastis hingga para pemain enggan diwawancarai oleh para legenda klub dalam program siaran. Situasinya dinilai sudah jauh melewati batas profesional dan mencerminkan keretakan yang semakin melebar.