- malutunitedfc.com/
Malut United dan Miniatur Persib: Jalan Laskar Kie Raha Geser Nama Besar Persiter sebagai Klub Tersohor Maluku di Liga Indonesia
Jakarta, tvOnenews.com – Bermodalkan para pemain jebolan Persib Bandung, kini Malut United berpotensi besar menjadi klub tersohor baru asal Maluku di Liga Indonesia.
Seperti diketahui, Malut United kembali bergerak aktif di bursa transfer jelang bergulirnya Super League 2025–2026 kali ini.
Teranyar, mereka berhasil mendatangkan dua eks pemain Persib Bandung, David da Silva dan Gustavo Franca ke Gelora Kie Raha.
- malutunitedfc.com
Dilansir dari Antara, COO Malut United meyakini kedua pemain tersebut dapat memberikan kontribusi besar untuk Laskar Kie Raha, mengingat mereka datang membawa ambisi dan mental juara.
Sebagai informasi, Da Silva tiba di Gelora Kie Raha dengan modal mentereng: torehan 74 gol dan 18 assist dari 113 kali penampilan bersama Persib.
Sedangkan Franca merupakan pilihan utama di jantung pertahanan Persib dengan catatan 36 penampilan saat mereka menjuarai liga musim lalu.
Kehadiran dua pemain tersebut kian melengkapi “miniatur Persib” yang kini berada di skuad Malut United.
Sebelumnya, Malut United juga sukses menggaet dua eks skuad juara Persib lainnya, Ciro Alves dan Tyronne del Pino.
Kedua pemain asal Brasil itu menandatangani kontrak berdurasi dua tahun bersama Malut United.
Usai diresmikan sebagai pemain anyar, David da Silva berambisi membantu Malut United meraih gelar juara.
- malutunitedfc.com
Hal tersebut cukup masuk akal, lantaran dirinya sudah dua musim beruntun membantu Persib menjadi yang terbaik di kasta tertinggi sepak bola Indonesia.
“Saya berharap bisa meraih kesuksesan bersama Malut United. Selama semua pihak di tim saling membantu, jalan menuju gelar juara akan semakin dekat,” ucap David da Silva.
Hal senada disampaikan Franca, yang mengaku antusias dengan visi besar Malut United dan bertekad berjuang untuk mewujudkannya.
Dengan pergerakan agresif di bursa transfer serta kedatangan para pemain asing bintang, Malut United dipastikan bakal menjadi salah satu penantang serius di Super League musim depan.
Bahkan, Malut United berpotensi besar menggeser nama Persiter sebagai klub asal Maluku yang sempat tersohor di Liga Indonesia.
- Istimewa
Sebagai informasi, jagat sepak bola Indonesia pernah diwarnai oleh klub asal Maluku, Persiter Ternate.
Klub yang juga dijuluki Laskar Kie Raha tersebut tercatat menembus kasta tertinggi yang saat itu masih bernama Divisi Utama pada 2006.
Langkah Persiter patut diapresiasi karena mereka berjuang dari bawah hingga akhirnya promosi ke Divisi Utama pada akhir musim 2005, bersama tiga klub lainnya yakni Persiwa Wamena, Persitara Jakarta Utara, dan PSIM Yogyakarta.
Kiprah Persiter di Divisi Utama sebenarnya cukup impresif karena mampu bertahan selama dua musim (2006 dan 2007).
Salah satu pemainnya bahkan masuk jajaran atas daftar top skor Divisi Utama, yakni Rachmat Rivai.
Pada Liga Indonesia 2007, Persiter Ternate di bawah asuhan pelatih asal Brasil, Jacksen F. Tiago, dan manajer Iqbal Ruray, menjelma menjadi tim wilayah timur yang disegani.
- kieraha.com
Tim berkostum kuning itu menjadi kuda hitam yang tak pernah terkalahkan di kandang, bahkan beberapa kali menang dan menahan imbang lawan saat bertandang.
Publik Ternate yang dikenal “gila bola” bukan hanya memadati stadion saat pertandingan, tetapi juga selalu setia hadir di Stadion Gelora Kie Raha saat Jacksen F. Tiago bersama asisten Jafar dan Soleman melatih tim kebanggaannya, Persiter Ternate.
Perpaduan gaya bermain pemain lokal Ternate dengan sejumlah pemain asing seperti Julios Zesar da Costa, Wilson, dan lainnya, membuat sepak bola Ternate kembali menemukan identitasnya yang khas: Ternate Samba.
Antusiasme pecinta Persiter pada musim 2007 begitu tinggi bahkan membuat Panpel Ligina Ternate harus bekerja keras menghadapi membludaknya penonton.
Bukan hanya di dalam Stadion Gelora Kie Raha, tetapi juga di seputaran bangunan yang berdekatan, demi mendukung Rahmat “Poci” Rivai dan kawan-kawan berlaga.
Sayangnya, Persiter harus turun kasta menjelang musim 2008. Bukan karena terdegradasi, melainkan menjadi ‘korban’ dari transformasi kompetisi Divisi Utama menjadi Liga Super Indonesia (ISL).
Sejak saat itu, belum ada lagi perwakilan Maluku di kasta tertinggi Liga Indonesia. Representasi Indonesia Timur hanya diisi oleh klub-klub Papua seperti Persipura, Persiwa, Persidafon, serta PSM Makassar dari Sulawesi.
Kini, dengan kehadiran Malut United yang tak ragu jor-joran mendatangkan pemain asing berkualitas, menarik untuk dinantikan bagaimana kiprah sang Laskar Kie Raha “reborn” di kasta teratas Liga Indonesia musim depan.
(sub)