- Persib.co.id
Mantan Punggawa Persija Ini Tiba-tiba Ngaku Menyesal Tak Pernah Main di Persib Bandung: Itu Merupakan ...
tvOnenews.com - Persib Bandung semakin mengukuhkan posisinya sebagai salah satu klub terbaik di Liga Indonesia, hal ini setelah meraih back to back Champions atau Juara BRI Liga 1 2024/2025.
Catatan prestasi gemilang ini bukan hanya membuat tim berjuluk Maung Bandung itu mengoleksi dua kali Juara beruntun.
Tetapi juga sekaligus membuat tim diasuh oleh Bojan Hodak itu bisa memasang empat bintang di atas logo jersey mereka, hal ini karena punya empat gelar juara.
Marc Klok dan kawan-kawan mengoleksi 64 poin dari 31 pertandingan.
Kepastian Persib menjadi juara Liga 1 musim ini didapat usai pertandingan pekan ke-31 antara Persik Kediri melawan Persebaya Surabaya.
Persik Kediri berhasil menahan imbang Persebaya dengan skor 3-3 di Stadion Brawijaya, Kediri pada Senin (5/5/2025) sore WIB.
Berkat hasil ini, poin Maung Bandung di puncak klasemen Liga 1 tidak akan terkejar oleh Dewa United dan Persebaya sebagai kandidat juara.
- Persib.co.id
Sementara itu, di balik rivalitas abadi Persib Bandung dan Persija Jakarta, ada Ismed Sofyan yang mengungkapkan pernyataan tak terduga soal tim berjuluk Maung Bandung.
Ismed Sofyan merupakan bek legenda Persija Jakarta, kelahiran Aceh Tamiang pada 28 Agustus 1979.
Nama Ismed Sofyan tak bisa dilepaskan dari Persija Jakarta, saking loyalnya dia sudah membela tim Macan Kemayoran itu selama 21 tahun.
Namun diam-diam ia memberikan pengakuan mengejutkan tentang tim rival, Persib Bandung.
Sejak kecil, Ismed Sofyan sudah memiliki kecintaan yang besar terhadap sepak bola.
Demi mengembangkan bakatnya untuk terjun sepak bola profesional, ia bergabung dengan sekolah sepak bola di Diklat Ragunan, Jakarta.
Ia teermasuk pemain versatile dan berposisi sebagai bek kanan. Namun, bisa juga bermain di posisi lain seperti bek sayap kiri dan gelandang tengah.
Ia melakoni kariernya di Persiraja pada tahun 1999 hingga dilirik oleh Sriwijaya FC, di mana menjadi masa indahnya sebelum akhirnya berseragam Persija Jakarta.
Pemain dengan nomor punggung 14 ini dikenal memiliki tendangan bebas yang akurat serta umpan silang yang tepat sasaran.
Berkat gaya bermainnya yang agresif dan cerdas, ia mendapat julukan "Sergio Ramos Indonesia", karena mirip dengan bek legenda Spanyol dan Real Madrid tersebut.
Karier profesional Ismed dimulai dengan bergabung di PSBL Langsa, Aceh. Setelah itu, ia pindah ke Persiraja Banda Aceh.
Satu musim di Persiraja, ia melanjutkan perjalanan kariernya di Jakarta dengan bergabung dengan Persijatim Jakarta.
Tak lama kemudian, Persija Jakarta, tim sepak bola ibu kota, tertarik untuk merekrutnya pada tahun 2003.
Di usia mudanya, Ismed Sofyan dikenal sebagai pemain yang mudah tersulut emosinya di lapangan.
Namun, setelah ditunjuk sebagai kapten Persija, ia semakin menunjukkan kedewasaannya dan kini menjadi contoh bagi pemain muda lainnya.
Ismed juga dikenal sebagai pemain yang loyal terhadap klub. Ia memperkuat Persija sejak 2003, bertahan 20 tahun hingga 2023.
Sepanjang kariernya itu ia juga beberapa kali dipercaya untuk membela Timnas Indonesia.
Ismed Sofyan akhirnya resmi pensiun sebagai pesepak bola profesional setelah sempat bermain selama satu musim di FC Bekasi pada 2024.
“25 tahun saya berkarier sebagai pesepak bola profesional, 3 Februari lalu saya memutuskan untuk menggantung sepatu. Tujuan saya Alhamdulillah tercapai, saya ingin pensiun sebagai pemain," tulis Ismed Sofyan dalam akun Instagram @ismedsofyan14.
Penyesalan Terbesar Ismed Sofyan selama jadi Pemain Persija Jakarta
Meski dinilai loyal dengan Persija Jakarta, rupanya Ismed Sofyan menyimpan penyesalan yang baru terungkap setelah ia pensiun.
“Iya, salah satu penyesalan gua, gua enggak pernah main di Persib Bandung,” kata Ismed dikutip dari kanal Youtube See Media,
Lalu saat ditanya mana pertandingan terberat yang pernah ia alami saat menjadi pemain, Sofyan lagi-lagi menyebut Persib.
“Pertandingan paling berat yang pernah dialami bersama Persib Bandung 2018. Beratnya itu sebelum pertandingan, kami sudah naik Barakuda,” ungkapnya.
- ANTARA FOTO/Risky Andrianto
Sesampainya di Gelora Bandung Lautan Api (GBLA) penonton di sana ternyata membludak.
“Itu pertandingan ditunda mungkin setengah jam karena akses masuk stadion nggak bisa karena bus dari suporter tuan rumah sudah malang di tengah jalan,” kenang Ismed.
Akhirnya para pemain Persija masuk stadion butuh mental yang kuat, dengan tensi yang tinggi di pertandingan tersebut.
“Walaupun akhirnya kami kalah 3-2,” tutupnya. (amr/ind)