news

Daerah

Bola

Sport

Gaya Hidup

Video

Tvone

Lorenzo Cabanas merupakan salah satu playmaker asing level wahid di kompetisi Indonesia pada medio 2005-2008..
Sumber :
  • Instagram/Lorenzo Cabanas

Bobotoh Masih Ingat Lorenzo Cabanas? Eks Sniper Persib Bandung Ceritakan Bakat Jadi Algojo Bola Mati

Lorenzo Cabanas merupakan salah satu playmaker asing level wahid di kompetisi Indonesia pada medio 2005-2008.
Senin, 31 Maret 2025 - 18:00 WIB
Reporter:
Editor :

Jakarta, tvOnenews.com - Pernah ada masa dimana Bobotoh selalu antusias saat Persib Bandung mendapat pelanggaran di area sekitar kotak penalti. 

Ketika Lorenzo Cabanas melakukan ancang-ancang, ada harapan gol akan tercipta.

Gelandang serang asal Paraguay dengan kaki kiri mematikan sempat menjadi senjata andalan Persib di situasi set piece. 

Eks Persija Jakarta dan Persib Bandung Lorenzo Cabanas
Sumber :
  • Kolase tvOnenews

 

Tendangan bebas akuratnya berulang kali membobol gawang lawan.

Cabanas merupakan salah satu playmaker asing level wahid di kompetisi Indonesia pada medio 2005-2008. Persib pun beruntung memiliki pemain dengan kemampuan skill di atas rata-rata. 

Kualitasnya semakin lengkap karena dia memiliki kekuatan dalam mengeksekusi bola mati.

Namun ternyata kemampuan dalam melepas tendangan bebas mematikan bukan karena latihan yang diasahnya sejak kecil. 

Menurutnya itu adalah bakat alami yang dimiliki ketika mulai bermain sepakbola. 

Modal itu yang akhirnya dimanfaatkan oleh pria kelahiran Ciudad del Este, 10 Agustus 1979 tersebut dalam merintis karirnya di dunia si kulit bundar.

"Engga tahu karena dari kecil aku punya itu (kemampuan tendangan bebas) di kaki. Aku tidak latihan terus menerus, ga tahu kenapa aku dikasih itu. Mungkin itu hadiah dari tuhan karena ketika aku lahir bisa shooting seperti itu,” terang Cabanas saat diwawancara.

Sejak masih belia, rekan setim selalu mempercayakan peran sebagai algojo bola mati padanya. 

"Kalau ada free kick dan bola mati semua tahu aku bisa shooting untuk menjadi gol atau menjadi passing," ujarnya.

Kebiasaan dalam mengambil tendangan bebas pun berlanjut hingga dia bermain di kompetisi yang profesional. 

Tapi tetap saja dia mengaku tidak pernah secara intensif mengasah kemampuan dalam mengambil set piece. 

"Aku ga latihan terus menerus, mungkin ada untuk (mengasah) free kick atau penalti tetapi jangan latihan itu terus. Porsinya kecil saja terutama kalau sudah professional," ujarnya.

Membela Persib selama dua musim, Cabanas total mencetak 12 gol di level liga. Dia pun punya gol yang tidak bisa dilupakannya selama membela Maung Bandung.

Tendangan bebas indah dilesakkan ketika menghadapi Persela Lamongan di Stadion Siliwangi. 

Duel itu sendiri merupakan pertarungan laga pekan pertama Liga Super Indonesia 2008/2009. 

Tendangan bebasnya di menit 17 memperdaya Fauzal Mubaraq dan pertandinga berakhir dengan kemenangan 5-2.

"Suka waktu lawan Persela. Saat itu sama juga skor 2-2 dan kita jadi unggul 3-2 dan itu gol favorit saya dari tendangan bebas. Waktu itu kita menang 5-2, dari gol tendangan bebas saya kita jadi unggul 3-2 karena setelah itu ada gol dari Nova (Arianto) dan Eka (Ramdani)," kata Cabanas.

"Aku suka gol itu ya karena waktu itu kita lagi mulai kompetisi dan bagus untuk kita. Kita berpikir hasil itu membuat kita yakin bisa menjadi juara di tahun tersebut. Tapi sayang di putaran kedua juga kita ada masalah seperti di tahun 2007," imbuhnya.

Cabanas merupakan salah satu anggota dream team Persib di musim 2007. 

Dia diajak oleh Arcan Iurie untuk bereuni di Bandung setelah keduanya sempat bekerjasama di Persija Jakarta pada musim 2005. 

Dia lalu mendapat kesempatan untuk melanjutkan karir bersama Persib ketika tampuk kepemimpinan beralih dari Arcan Iurie ke Jaya Hartono musim 2008/2009. 

Perannya di tim masih tetap vital dan membawa tim berada di papan atas. 

Tapi tidak cukup untuk menjadi juara karena hanya bercokol di peringkat ketiga klasemen akhir.

Namun dengan waktu yang singkat, Cabanas mengaku jatuh hati dengan Persib dan Bandung. 

Maka dari itu, dia memutuskan untuk tidak membela klub Indonesia lain usai terdepak dari tim di akhir jelang liga musim 2009/2010.

“Waktu itu aku sebelum di Persib main di Persiba Balikpapan dan sebelumnya main di Persija Jakarta. Baru setelah itu aku bermain untuk Persib. Dan buat aku di Indonesia itu Persib tim pertama yang bisa aku bela selama tiga tahun ketika di Bandung," ujarnya.

"Di Persija dan Persiba aku cuma satu tahun saja tapi di Persib bisa lebih. Dan aku bicara sama pengurus kalau tidak bisa main di Persib lagi, aku tidak mau main di Indonesia," jelas Cabanas.

Hingga pengujung karir sebagai pesepakbola aktif, Cabanas memilih untuk merantau ke negara lainnya. 

Kini dia sudah pensiun sebagai pemain dan melanjutkan karir sebagai pelatih. (dwi/aes)

Berita Terkait

Topik Terkait

Saksikan Juga

01:02
02:56
15:03
10:35
06:54
01:00:11

Viral