- Facebook - Changsuek
Dibantai Timnas Futsal Indonesia di SEA Games 2025, Pelatih Thailand Langsung Pensiun
Jakarta, tvOnenews.com - Pelatih Timnas Futsal Thailand, Miguel Rodrigo, langsung pensiun setelah gagal mempertahankan supremasi futsal putra di ajang SEA Games 2025. Tim berjuluk Gajah Perang itu kalah telak dari Timnas Futsal Indonesia dengan skor telak.
Pertandingan yang berlangsung di Nonthaburi Stadium pada Jumat (19/12/2025) itu ternyata menjadi laga terakhir Miguel Rodrigo mendampingi Thailand dari pinggir lapangan. Dalam duel krusial tersebut, Timnas Futsal Indonesia tampil dominan dan menghajar tuan rumah dengan skor mencolok 6-1.
Hasil itu memastikan Thailand harus merelakan medali emas SEA Games 2025 berpindah tangan ke Indonesia. Kekalahan ini terasa semakin pahit karena terjadi di hadapan ribuan pendukung Gajah Perang yang memadati Nonthaburi Stadium.
Dominasi panjang Thailand di cabang futsal putra SEA Games akhirnya runtuh setelah bertahan sejak pertama kali dipertandingkan pada 2007. Timnas Indonesia pun mencatatkan sejarah sebagai negara pertama yang mampu mematahkan hegemoni Thailand di level tersebut.
Tak lama setelah pertandingan berakhir, Miguel Rodrigo menyampaikan keputusan besar terkait masa depannya. Pelatih asal Spanyol itu mengumumkan bahwa dirinya resmi pensiun dari dunia futsal profesional.
"Kemarin (Thailand vs Indonesia) adalah hari yang sangat istimewa bagi saya dan saya ingin membagikannya kepada semua orang," ujar Miguel Rodrigo dari akun Instagram pribadinya.
"Pertandingan SEA Games kemarin adalah pertandingan terakhir saya sebagai pelatih futsal profesional," sambungnya.
"Sayangnya, saya tidak bisa mengakhirinya dengan kemenangan untuk membuat semua orang bahagia, tetapi meskipun begitu, selama dua tahun terakhir kami mencapai final Piala Asia dan finis di peringkat ke-9 dunia di Piala Dunia, jadi saya sangat senang dengan pencapaian hebat ini," lanjutnya.
Setelah memutuskan gantung papan strategi, Miguel Rodrigo menegaskan tidak akan lagi menerima tawaran melatih di level profesional. Ia memilih kembali ke kampung halamannya di Spanyol untuk fokus pada pembinaan pemain usia dini.
"Mulai sekarang akan menjadi waktu dimana saya akan menempatkan semua pengetahuan dan pengalaman saya pada gairah kedua saya, yaitu mengajar anak-anak muda dan pelatihan," ujar Miguel.