Article Article
Dr. Salahudin Gaffar S.H., M.H. Associate Professor Universitas Islam Asyafi'iyah Jakarta.
Sumber :
  • ist

Ketika Roh Officium Nobile Hilang, Profesi Advokat Rentan Menjadi Bagian Kejahatan

Apakah masih pantas kita mengklaim profesi advokat sebagai profesi terhormat (officium nobile) sementara profesi ini sudah manipulatif dan komersial?
Jumat, 14 Maret 2025 - 17:18 WIB
Reporter:
Editor :

Bukan isu baru soal rumors Penjahat Kelamin yang disematkan pada Hotman Paris. Saat berseteru dengan Ruhut Sitompul secara terang terangan Ruhut menyebut nama artis yang sering dia "pakai".

Catatan ini bagi anda yang paham arahnya bahwa kita sedang dipertontonkan adegan perseteruan diantara mereka soal aib (masing - masing) yang mencoreng roh officium nobille.

Jadi,  officium nobile itu harus menyatu dengan hati nurani karena dia idiologi sakral dalam profesi ini. 

Ukuran lain keberhasilan dalam melakoni profesi ini adalah seberapa besar keberpihakan seorang advokat pada upaya penegakan keadilan. Kedua berapa besar kemanfaatan hasil dari "bisnis" jasa ini untuk kemaslahatan lingkungan.

Saat media membuat branding Hotman Paris pengacara dengan 2.5 miliar saya sudah dibayar 3.5 miliar. Tapi biasa saja. 

Mungkin berikut ini prinsip penting bagi anda yang menjalani profesi advokat yang pernah saya dapatkan dari mentor spiritual saya.

*Aji ning diri soko lati, ajining rogo soko busono.*

Hati - hati dengan pikiranmu karena akan menjadi ucapan.

Hati-hati dengan ucapanmu karena akan menjadi perilaku.

Hati-hati dengan perilakumu karena akan menjadi kebiasaan.

Hati-hati dengan kebiasaanmu karena akan menjadi karakter.

Berita Terkait

1 2 3
4
5 Selanjutnya

Topik Terkait

Saksikan Juga

08:21
03:02
10:04
09:47
02:40
08:17

Viral