- Sumber - Masykuri, "Pierre Tendean" - 1983/1984
Tangis Maria Elizabeth Diatas Peti Jenazah Kapten Pierre Tendean, "Pierre, Apa yang Terjadi Denganmu?"
Maria Elizabeth Cornet, menangis pilu sambil memeluk peti jenazah berbalut bendera merah putih itu. Dengan terisak-isak, Ia hanya bisa berkata,
"Pierre, wat is er met jou gebeurd? (Pierre, apa yang terjadi denganmu?)" isak Maria Elizabeth, dikutip dari penuturan Masykuri dalam bukunya "Pierre Tendean" terbitan 1983/1984.
Maria Elizabeth Cornet, perempuan berdarah Prancis tersebut seolah meratapi takdir putra satu-satunya itu, Pierre Andrias Tendean, yang gugur justru disaat Maria tengah merayakan ulang tahunnya pada 30 September 1965.
Setiap tanggal tersebut, jika ada kesempatan, Pierre selalu pulang ke Semarang, untuk turut merayakan hari ulang tahun ibunya. Kalau karena sesuatu hal ia tidak dapat pulang, biasanya mengirim surat atau telepon lebih dahulu.
Foto: Kapten Pierre Tendean (Wikipedia - IG @pierresangpatriot)
Tetapi pada tanggal 30 September 1965 itu, Pierre tidak pulang ke Semarang dan tidak pula memberikan kabar lebih dahulu, sehingga seluruh anggota keluarganya bertanya-tanya, lebih-lebih setelah mereka mendengar peristiwa G30S PKI, mereka sangat mengkhawatirkan nasib Lettu Pierre.
Mitzi, kakak perempuan Pierre, berusaha menelpon ke Jakarta via Bandung, tetapi tidak berhasil.
Mitzi langsung ke rumah adiknya, Rooswidiati. Disana ia mendapat penjelasan bahwa pada tanggal 1 Oktober Yusuf Rosak (suami Rooswidiati) telah menjemput Pierre di rumah Jenderal Nasution, tetapi dikatakan oleh penjaga bahwa Pierre sedang tugas dengan Nasution.
Sebelumnya, Pierre memang sudah berjanji kepada Yusuf Rosak yang kebetulan ada tugas di Jakarta, bahwa pada tanggal 1 Oktober, keduanya akan pulang bersama-sama ke Semarang.
Pada waktu berusaha menjemput itu, Yusuf memang melihat beberapa panser di sekitar rumah Jenderal Nasution yang disangkanya hanya latihan, ia tidak tahu kejadian yang sebenarnya.
Foto: Kapten Pierre Tendean dan Keluarga (Sumber: IG @vz_pierre)
Mendengar keterangan Yusuf Rosak itu, lbu Pierre menjadi lega dan mengatakan kepada Mitzi,
"Nah, itu dia, kau masih berpikir yang bukan-bukan, Pierre kan sedang bertugas dengan Pak Nas, kenapa kau bertanya kepada Panglima segala?" tulis Masykuri, mengutip kata-kata Maria Elizabeth.